TANJUNG REDEB – Salah satu program yang digencarkan Pemprov Kaltim saat ini adalah Internet Desa Gratis. Menariknya, meskipun desa atau kampung itu belum teraliri listrik, namun tetap bisa menikmati jaringan internet.
Hal ini ditekankan Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kalimantan Timur, Sri Wahyuni ketika membuka Rapat Koordinasi Bidang Komunikasi, Informasi, Statistik, dan Persandian se-Kaltim di Ballroom Grand Elty Singgasana Tenggarong, beberapa waktu lalu.
Program Internet Desa Gratis ini diharapkan dapat mengatasi tantangan geografis Kaltim yang luas. Karena berdasarkan data yang ada, masih ada 58 kampung di Kaltim yang belum teraliri listrik.
“Apakah kita harus menunggu desa itu ada aliran listriknya dulu untuk bisa mengenal dunia luar, untuk bisa berakselerasi dalam mengetahui perkembangan zaman? Tentu tidak,” tegasnya.
Untuk mengatasi hal itu, pola penyediaan jalur internet akan menggunakan Fiber Optic, namun untuk kawasan yang tidak terjangkau jaringan kabel, akan dibantu dengan tenaga surya. Kebijakan ini diharapkan dapat membuat biaya akses internet lebih murah, terutama bagi desa-desa yang belum teraliri listrik.
“Kami berharap program provinsi ini mendapat supervisi, pendampingan, dan pengawasan dari kabupaten dan kota. Dengan identifikasi masalah yang jelas, program internet gratis dari Gubernur dan Wakil Gubernur diharapkan dapat berjalan dengan baik,” tutupnya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Berau, Didi Rahmadi ketika dikonfirmasi mengenai hal ini menjelaskan jika Kabupaten Berau juga kebagian program ini.
“Berau mendapat tambahan 100 titik internet gratis di setiap kampung, dengan bandwidth rata-rata 40 Mbps. Untuk tahap awal, peluncuran program akan dilakukan di empat kampung di Kecamatan Maratua,” jelasnya. (Mel)