TANJUNG SELOR – Memasuki musim tanam padi, ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali membayangi wilayah Bulungan, Kalimantan Utara. Salah satu daerah yang mendapat perhatian serius adalah Desa Tanah Kuning, yang disebut sebagai titik rawan karhutla.

Mengantisipasi hal ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Utara menggencarkan patroli di wilayah-wilayah berisiko tinggi. Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kaltara, Deni Yusdianto, mengatakan bahwa pihaknya rutin menurunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) bersama Dinas Kehutanan (Dishut) serta pemerintah kabupaten untuk melakukan patroli dan pengawasan.

“Kami terus berupaya agar kejadian karhutla tidak terulang seperti tahun-tahun sebelumnya. Saat ini kami rutin melakukan patroli untuk meminimalisir potensi kebakaran,” ujar Deni saat ditemui awak media, Jumat (8/8).

Deni mengungkapkan bahwa sebagian besar titik api yang terdeteksi berada di lahan konsesi milik perusahaan. Oleh karena itu, pihaknya mendorong perusahaan agar turut ambil peran dalam pencegahan karhutla.

“Masalah karhutla ini bukan hanya tanggung jawab BPBD, tapi juga tanggung jawab bersama, termasuk perusahaan dan masyarakat sekitar,” tegasnya.

Deni juga mengimbau agar masyarakat lebih bijak saat membuka lahan. Ia menekankan pentingnya kesiapan alat pemadam, serta memastikan api benar-benar padam usai digunakan untuk membuka lahan.

“Karhutla kerap terjadi berulang setiap musim tanam. Maka penting adanya antisipasi sejak dini, mulai dari pemetaan wilayah rawan hingga kesadaran masyarakat,” tambahnya.

Dengan patroli rutin dan kerja sama semua pihak, BPBD Kaltara berharap musim tanam tahun ini bisa berjalan tanpa adanya bencana karhutla yang merugikan. (lia)