PULAU DERAWAN – Wisatawan yang hendak menyeberang ke Pulau Derawan, sementara harus menggunakan jalur alternatif. Ini karena adanya rehab pada beberapa bagian dermaga Sidayang Tanjung Batu.
Dihubungi Sabtu (16/8/2025), Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Berau, Andi Marawangeng membenarkan perbaikan itu. Hal itu harus dilakukan karena kondisi dermaga yang sudah darurat untuk dilakukan perbaikan.
Dijelaskannya, berdasarkan kajian dan pemantauan terhadap struktur Pile Cap, Balok Induk dan Balok Anak serta lantai, pada bangunan dermaga mengalami penurunan daya dukung terhadap beban (baik beban mati dalam artian berat struktur sendiri maupun beban hidup seperti kendaraan baik R4 atau R2 serta orang yang beraktivitas diatasnya).
Hal tersebut terpantau bahwa tulangan pokok dan tulangan geser rata-rata pada balok induk dan balok anak, sudah putus akibat awalnya terjadi spoling, dan akhirnya terjadi proses karbonisasi berkelanjutan, dan berakibat tulangan mengecil dan akhirnya putus.
“Kalau lambat ditangani akan terjadi Filur yang bisa berdampak memakan korban,” ungkapnya.
Rehab yang dilakukan tidak mengubah konstruksi yang sudah ada. Hanya mutu betonnya ditingkatkan 30 MPa, dan menggunakan semen tahan Sulfat. Dan bagian yang terdampak air akan dilakukan perlakuan khusus, agar air tidak langsung mengalami infiltrasi terhadap struktur beton.
“Untuk penyeberangan memang agak terganggu, namun alternatif kita pakai pelataran sebelah dan dermaga apung yang sudah disiapkan. Namun untuk wisatawan asing kita siapkan jalur buka tutup dari tangga di trestel depan. Demikian juga untuk bongkar muat sampah dari Pulau Derawan,” imbuhnya.
Untuk pengerjaannya sendiri, belum bisa dipastikan apakah akan lebih cepat selesai atau tidak. Namun untuk lama pengerjaan jika sesuai dengan tender adalah 135 hari kalender masa pekerjaannya. (mel)