JAKARTA – Estafet kepemimpinan di jajaran Kepolisian Daerah Kalimantan Utara (Polda Kaltara) resmi berganti. Irjen Pol. Hary Sudwijanto, yang selama ini memimpin Polda Kaltara, memasuki masa purna tugas, dan menyerahkan tongkat komando kepada Brigjen Pol. Djati Wiyoto Abadhy dalam sebuah prosesi serah terima jabatan yang berlangsung khidmat di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Selasa (19/08/2025).
Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, menjelaskan, pelantikan terhadap jajaran pimpinan yang bertugas di Kepolisian Daerah itu tak hanya menjadi momen simbolik, tetapi juga menandai pergantian strategi dan arah kepemimpinan di salah satu wilayah perbatasan strategis Indonesia.
Kemudian dia juga memberikan penghargaan atas pengabdian Irjen Pol. Hary Sudwijanto selama masa dinasnya.
“Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas dedikasi, loyalitas, dan pengabdian beliau selama menjabat. Selamat memasuki masa purna bakti, semoga tetap menginspirasi,” ucap Kapolri.
Menggantikan posisi tersebut, Brigjen Pol. Djati Wiyoto Abadhy dilantik sebagai Kapolda Kaltara. Sosok jenderal bintang satu ini bukan wajah baru di lingkungan kepolisian. Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1991 ini dikenal memiliki rekam jejak yang cemerlang, khususnya dalam bidang intelijen dan manajemen keamanan.
Sebelum dipercaya memimpin Polda Kaltara, Brigjen Djati menjabat sebagai Wakapolda Metro Jaya—salah satu wilayah hukum tersibuk dan paling kompleks di Indonesia. Sebelumnya, ia juga pernah menjabat sebagai Wakapolda Kalimantan Timur, sehingga wilayah Kalimantan bukanlah wilayah asing bagi dirinya.
Penunjukan Djati Wiyoto sebagai Kapolda Kaltara tertuang dalam Surat Telegram Kapolri Nomor: ST/1764/VIII/KEP./2025 tertanggal 5 Agustus 2025. Penempatan ini dinilai strategis, mengingat Kaltara memiliki posisi geografis yang sangat penting di sisi utara Indonesia, termasuk sebagai gerbang keluar-masuk lintas negara.
Brigjen Djati tidak hanya datang untuk menggantikan. Ia membawa visi pembaruan dalam hal penguatan keamanan perbatasan, pemberantasan tindak kejahatan lintas negara, hingga pendekatan yang lebih komunikatif dengan masyarakat.
“Kami siap melanjutkan tongkat estafet dan menjaga amanah dengan sebaik-baiknya. Keamanan wilayah perbatasan, pemberantasan narkoba, serta sinergi dengan pemerintah daerah dan masyarakat akan jadi prioritas,” ujar Brigjen Djati dalam pernyataan resminya.
Sebagai Kapolda Kaltara yang baru, ia dihadapkan pada sejumlah tantangan khas perbatasan penyelundupan, perdagangan ilegal, pengawasan lalu lintas barang dan manusia antar-negara, serta dinamika sosial di daerah-daerah terpencil yang membutuhkan pendekatan khusus dari aparat penegak hukum.
Namun dengan rekam jejaknya yang panjang dan prestasi di beberapa wilayah sebelumnya, banyak pihak optimis bahwa Djati akan mampu melanjutkan bahkan meningkatkan capaian yang telah diraih Polda Kaltara di bawah kepemimpinan sebelumnya.
Mutasi dan rotasi perwira tinggi di tubuh Polri adalah bagian dari strategi institusi dalam menyegarkan organisasi sekaligus memberi ruang bagi regenerasi dan optimalisasi kinerja.
Dengan pergantian ini, Polda Kaltara diharapkan dapat terus meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat dan menjadi garda terdepan dalam menjaga kedaulatan serta keamanan wilayah Indonesia, khususnya di kawasan utara Kalimantan. (Lia)