TARAKAN – Seorang nelayan di Pelabuhan Malundung, Tarakan, Kalimantan Utara, dikabarkan terbawa arus pada Minggu sore (24/8). Nelayan bernama Muhammad Basri (33) dilaporkan hilang setelah nekat terjun ke laut demi mengejar kapalnya yang hanyut. Hingga pagi ini, upaya pencarian masih dilakukan oleh tim SAR gabungan.
Menurut keterangan Kasi Operasi Basarnas Tarakan, Dede Hariana, pihaknya menerima laporan kejadian pada hari ini Senin 25 Agustus 2025 sekitar pukul 17.30 WITA, dan langsung menggelar Operasi SAR di lokasi yang diduga menjadi titik terakhir keberadaan korban.
“Kami menerima informasi tentang seorang nelayan yang terbawa arus di perairan Pelabuhan Malundung. Saat ini tim SAR sedang melakukan pencarian dengan berbagai perlengkapan dan dukungan personel,” ungkap Dede.
Tim SAR dikerahkan lengkap, termasuk 1 unit Rescue Car D-Max, 1 unit Rescue Inflatable Boat (RIB), peralatan medis, serta 4 unit alat komunikasi dan dari keterangan saksi bernama Musrin, yang juga rekan korban, insiden terjadi saat keduanya tengah memukat di sekitar pelabuhan.
Kapal mereka diketahui sandar di tugboat ponton kayu, namun ikatannya longgar. Ketika kapal mulai hanyut terbawa arus, Muhammad Basri langsung terjun ke laut untuk mengejarnya.
Nahas, arus laut yang deras membuat Basri tak mampu kembali ke kapal maupun ke daratan. Musrin yang berada di lokasi langsung melaporkan kejadian ini ke Kantor SAR Tarakan pada pukul 06.35 WITA, Senin pagi.
Dede menambahkan bahwa pencarian diperluas ke Lokasi pencarian berada di koordinat 3°16’29.07″N 117°35’31.21″E atau sekitar 4,39 mil laut dari Kantor SAR Tarakan. Perjalanan ke lokasi membutuhkan waktu sekitar 1 jam.
Meski kondisi cuaca cerah hari ini, arus bawah laut tetap menjadi tantangan tersendiri bagi tim pencari. Namun, upaya maksimal terus dilakukan, dengan harapan korban dapat ditemukan secepat mungkin.
“Kami berharap hasil pencarian kali ini membawa kabar baik. Kondisi cuaca cukup mendukung, dan seluruh unsur SAR bekerja optimal,” ujar Dede menutup keterangannya.(Lia)