TANJUNG REDEB – Job fair yang digelar Pemkab Berau melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) beberapa waktu lalu ternyata tak semuanya diminati oleh para pencari kerja. Perkebunan misalnya, justru menjadi sektor yang paling sepi peminat.
“Dari semua sektor yang tersedia, yang paling sepi peminatnya adalah perkebunan. Faktor lokasi dan gaji menjadi pertimbangan utama, sehingga banyak pencari kerja lebih memilih peluang di sektor lain,” jelas Bidang Penempatan dan Perluasan Kerja Disnakertrans Berau, Dewi Rakhmasari ditemui Senin (8/9/2025).
Menurutnya, perusahaan perkebunan sebenarnya sudah melakukan proses rekrutmen. Namun, rendahnya minat masyarakat lokal membuat banyak posisi tidak terisi. Akibatnya, sektor perkebunan terpaksa merekrut tenaga kerja dari luar daerah.
“Memang lowongan ada, tapi di Berau hampir tidak ada yang berminat. Kebanyakan lebih memilih untuk masuk ke pertambangan atau sektor industri lain,” tambahnya.
Padahal, lanjut Dewi, gaji yang ditawarkan di sektor perkebunan sebenarnya cukup tinggi. Hanya saja, minat masyarakat untuk bekerja di bidang tersebut masih rendah.
“Masalahnya bukan di perusahaan, tapi lebih ke manusianya sendiri. Banyak yang merasa pekerjaan perkebunan kurang menarik meskipun penghasilannya besar,” ungkapnya.
Dewi juga menekankan, meski sektor perkebunan merupakan salah satu penopang ekonomi daerah, namun daya tariknya masih kalah dibandingkan pertambangan, manufaktur, kesehatan, maupun jasa yang lebih banyak diminati pencari kerja.
Ia berharap melalui kegiatan job fair, perusahaan-perusahaan dapat melihat tren minat tenaga kerja dan melakukan penyesuaian.
“Kami tetap memfasilitasi semua sektor, tapi keputusan akhirnya ada pada masyarakat. Tugas kami memastikan informasi terbuka dan jalurnya resmi,” pungkas Dewi. (Akm/*)