“Insya Allah untuk lomba perahu panjang akan dilaksanakan pada bulan Oktober. Jadi bukan dibatalkan, hanya waktunya yang digeser,” ungkapnya pada, Rabu (17/9/2025).
Retno menjelaskan, pelaksanaan lomba perahu panjang akan disatukan dengan prosesi baturunan (penurunan perahu), yang merupakan tradisi budaya.
“Baturunan itu harus dilaksanakan bersamaan dengan lomba. Jadi kalau diturunkan sekarang tanpa lombanya, rasanya kurang pas. Maka kita jadwalkan di bulan Oktober, hanya tanggal pastinya masih menunggu konfirmasi,” terangnya.
Selain lomba perahu panjang, pawai budaya juga menjadi perhatian masyarakat. Namun, untuk agenda tersebut pihaknya masih menunggu arahan lebih lanjut.
“Kami belum diberikan mandat untuk melanjutkan pawai budaya. Tapi kami akan berusaha agar bisa dilaksanakan. Kalau diizinkan dari tingkat pusat, kita siap melaksanakan,” ujarnya.
Retno berharap seluruh rangkaian lomba dan pawai budaya yang menjadi agenda tahunan dapat terlaksana dengan baik.
“Acara ini sangat dinantikan oleh masyarakat. Kondisi saat ini juga sudah lebih kondusif, semoga semua lomba bisa diizinkan dan digelar sesuai harapan,” pungkasnya. (Akm)