Samarinda – Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Daerah Pemilihan (Dapil) Balikpapan, Damayanti, menyoroti serius tingginya kasus HIV/AIDS di Kota Balikpapan.

Untuk diketahui Kota Beriman (jukukan Balikpapan) tercatat sebagai daerah dengan kasus HIV/AIDS tertinggi kedua di Kaltim, dengan 167 kasus baru. Angka ini hanya terpaut dari Samarinda yang mencapai 209 kasus.

“Ini penyakit menular. Masyarakat perlu mendapat edukasi tentang poin-poin penting yang harus diwaspadai terkait HIV/AIDS, seperti penggunaan jarum suntik dan perilaku berisiko lainnya,” ungkap Damayanti kepada awak media, Senin (29/9/2025).

Politisi PKB ini menilai HIV/AIDS merupakan penyakit akibat perilaku yang bisa menjadi “bom waktu” bila tidak segera ditangani. Karena itu, ia meminta pemerintah dan masyarakat menjadikan persoalan ini sebagai perhatian bersama.

“Kita harus berani mengedukasi masyarakat. Bagi penyandang HIV/AIDS, jangan minder. Ini harus menjadi perhatian kita bersama, saling menjaga dan mendukung antar sesama,” ujarnya.

Damayanti juga mendorong agar upaya pencegahan dilakukan lebih agresif sejak dini. Misalnya melalui sosialisasi rutin di sekolah-sekolah agar siswa-siswi memahami bahaya dan risiko HIV/AIDS sejak awal.

Menurutnya, strategi pencegahan dapat dilakukan dari dua sisi. Di sektor hilir, Pemprov perlu meningkatkan kapasitas fasilitas kesehatan untuk menangani pasien terinfeksi.

Sedangkan disektor hulu, diperlukan sinergi lintas pemangku kepentingan, termasuk kolaborasi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB).

“Ini alarm bagi kita semua. Saya berharap Pemerintah Kota bersama Pemprov Kaltim bergerak cepat dan serius menekan angka kasus HIV/AIDS di Kaltim,” tegasnya.

Sebagai informasi, berikut sebaran kasus HIV/AIDS di Kaltim tahun 2025 menurut Dinas Kesehatan Kaltim:

 

1.Samarinda 209 kasus.

2.Balikpapan 167 kasus.

3.Bontang 40 kasus.

4.Kutai Kartanegara 31 kasus.

5.Paser 21 kasus.

6.Berau 11 kasus.

7.Penajam Paser Utara 10 kasus.

8.Kutai Barat 5 kasus

9.Mahakam Ulu 1 kasus.

10.Kutai Timur 104 kasus. (Has)