Tanjung Redeb – Dua program nasional, Sekolah Rakyat dan Makan Bergizi Gratis (MBG), dipastikan menjadi prioritas utama pembangunan Kabupaten Berau pada tahun 2026. Meski menghadapi keterbatasan fiskal akibat pemotongan Transfer ke Daerah (TKD) hingga Rp1,7 triliun, pemerintah daerah tetap berkomitmen mendukung pelaksanaan kedua program tersebut sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan gizi masyarakat.

“Program seperti Makan Bergizi Gratis, Sekolah Rakyat, dan Koperasi Merah Putih tetap wajib dilaksanakan karena menjadi bagian dari kebijakan strategis pembangunan nasional,” ujar Sekretaris Daerah Berau, Muhammad Said.

Said menegaskan, meski efisiensi dilakukan besar-besaran di berbagai sektor seperti perjalanan dinas, BBM, dan belanja barang, komitmen terhadap program yang menyentuh masyarakat langsung tetap diutamakan.

Ia menjelaskan, Sekolah Rakyat akan mulai dibangun di Kelurahan Gunung Tabur, tepatnya di kawasan sebelum Simpang Maluang. Tahun 2026 menjadi tahap awal pembangunan fisik fasilitas pendidikan tersebut. “Lahannya sudah disiapkan, dan tahun ini sedang dilakukan penataan lokasi,” ungkapnya.

Sementara untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG), Muhammad Said menyebutkan, Kabupaten Berau akan menjadi salah satu wilayah pelaksana di Kalimantan Timur. Saat ini telah disiapkan dua Sentra Produksi Pangan Gizi (SPPG) di Tanjung Redeb dan Simpang Maluang, serta sejumlah SPPG di wilayah terpencil seperti Kecamatan Kelay. “Di daerah terpencil seperti Kelay, setiap kampung akan memiliki SPPG sendiri agar distribusi makan bergizi dapat menjangkau semua siswa,” jelasnya.

Menurutnya, program MBG ini menjadi tantangan besar karena kebutuhan anggaran nasional mencapai sekitar Rp340 triliun, sementara pemerintah daerah tetap harus berkontribusi dalam kesiapan pelaksanaannya.

Said juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas instansi dalam memastikan program berjalan baik. “Namanya kolaborasi, tidak ada yang dominan. Semua dinas harus saling melengkapi, termasuk dukungan data akurat dari BPS agar perencanaan dan evaluasi berjalan efektif,” tambahnya.

Menutup arahannya, Sekda Berau menegaskan bahwa meski keterbatasan fiskal menjadi tantangan nyata, komitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan gizi anak-anak tetap menjadi prioritas utama. “Kita ingin generasi muda Berau tumbuh cerdas, sehat, dan berdaya saing. Ini investasi masa depan yang tidak bisa ditunda,” pungkasnya.(*D)