Tanjung Redeb – Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (DTPHP) Kabupaten Berau terus memperkuat pemanfaatan teknologi digital dalam sektor pertanian daerah. Melalui Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian data petani dan kelompok tani kini mulai terintegrasi secara daring untuk mempermudah penyaluran bantuan serta pemantauan produktivitas lahan.

Kepala DTPHP Berau, Junaidi, menjelaskan bahwa setiap petani yang ingin memperoleh bantuan alat dan mesin pertanian, benih, pupuk, maupun program pendampingan, wajib terdaftar dalam sistem tersebut.

“Semua data petani harus masuk dalam Simluhtan. Dengan begitu, proses verifikasi bantuan menjadi lebih cepat, transparan, dan akurat,” ujarnya.

Hingga kini, sudah terbentuk sekitar 84 Gabungan Kelompok Tani di seluruh kecamatan di Berau yang terhubung melalui sistem digital ini. Setiap kelompok tani wajib memiliki struktur kepengurusan yang jelas, berita acara pembentukan, dan akta notaris yang disahkan oleh Kepala Kampung serta Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL).

Selain sistem digitalisasi data petani, DTPHP juga tengah menyiapkan program Bridge Pangan di lima kampung yakni, Labanan Jaya, Gunung Tabur, Sambaliung, Semurut, dan Buyung-Buyung. Program ini akan mengintegrasikan pengelolaan lahan pertanian seluas 895 hektare melalui sistem monitoring berbasis data dan pendampingan berkelanjutan.

“Bridge Pangan ini akan kami kelola bersama pemerintah kampung dan kelompok tani yang sudah terverifikasi. Setiap lahan nantinya akan terpantau produktivitasnya melalui laporan digital secara berkala,” jelasnya.

Sebagai langkah penguatan kapasitas lapangan, DTPHP Berau juga menggandeng TNI dan Polri dalam program pendampingan berbasis teknologi. TNI akan membantu digitalisasi proses tanam padi, sementara Polri mendampingi petani dalam pengembangan jagung berbasis data lapangan.

“Harapannya, inovasi teknologi ini dapat mempercepat layanan, memperkuat ketahanan pangan, dan menjadikan sektor pertanian Berau semakin modern,” tutup Junaidi. /Adv

(*D)