TANJUNG SELOR – Dugaan pengeroyokan yang melibatkan salah satu oknum anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bulungan menjadi sorotan publik. Peristiwa yang disebut terjadi di salah satu kafe di Jalan Sengkawit itu ramai diperbincangkan dan menuai kecaman di media sosial.
Salah satu organisasi yang turut menyoroti kasus ini adalah Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Tanjung Selor. Ketua HMI, Zulfikar, menyebut dugaan aksi kekerasan tersebut tidak hanya mencederai korban, tetapi juga mencoreng nama baik lembaga perwakilan rakyat.
“Wakil rakyat seharusnya menjadi pelindung masyarakat, bukan pelaku kekerasan. Jika benar dugaan ini, maka tindakan tersebut sangat memalukan dan menunjukkan krisis moral di tubuh DPRD Bulungan,” tegas Zulfikar.
Menanggapi hal itu, Ketua DPRD Bulungan, Riyanto, angkat bicara. Ia membenarkan bahwa dua anggota dewan berinisial LB dan H memang berada di lokasi kejadian, namun menegaskan keduanya tidak terlibat dalam pemukulan.
“Keduanya hanya berusaha melerai. Mereka kebetulan sedang berada di tempat itu dan tidak tahu-menahu soal permasalahan yang terjadi,” jelas Riyanto.
Ia juga menyebut, pertemuan di kafe tersebut awalnya merupakan ajang silaturahmi antara kelompok tani dan beberapa pihak DPRD yang hendak membahas hal-hal positif. Namun situasi di lapangan berkembang spontan hingga terjadi keributan.
Riyanto menambahkan, pihak DPRD menghormati proses hukum yang sedang berjalan di Polda Kalimantan Utara dan akan mendukung penuh penegakan hukum agar peristiwa ini menjadi jelas.
“Kami mohon maaf kepada masyarakat atas kejadian ini. Jika ada laporan ke kepolisian, silakan berproses sesuai ketentuan. DPRD mendukung penuh agar semua terang benderang,” ujarnya.
Kemudian Badan Kehormatan (BK),Sunaryo memastikan bahwa BK akan menindaklanjuti kasus ini secara internal sambil menunggu hasil dari proses hukum.
“Kami tidak ingin kasus ini mencoreng lembaga. Jika ada anggota yang terbukti melanggar etika, tentu akan ada sanksi sesuai aturan,” tegasnya.
Dia berharap masyarakat tidak menilai secara umum bahwa seluruh anggota DPRD Bulungan terlibat dalam insiden tersebut.
“Kami dari lembaga memohon maaf jika ada kegaduhan yang terjadi. Tapi kami pastikan, DPRD Bulungan tetap berkomitmen menjaga kehormatan dan kepercayaan publik,” pungkasnya. (Lia)

