BERAU — Pemerintah Kabupaten Berau mulai memperkuat konsep wisata halal di sejumlah destinasi tertentu. Salah satu langkah yang diambil adalah memberikan imbauan terkait kesopanan berpakaian bagi para pengunjung.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Berau, Ilyas Natsir, menjelaskan bahwa kebijakan ini bukan upaya membatasi wisatawan, melainkan bagian dari usaha menjaga keharmonisan dengan budaya setempat. Menurutnya, masyarakat Berau dikenal sangat terbuka, dan sejauh ini hampir tidak ada wisatawan yang tampil dengan pakaian ekstrem.
“Walaupun selama ini jarang ditemukan wisatawan yang berpakaian terlalu terbuka, tetap perlu ada pemahaman bersama agar semua merasa nyaman,” kata Ilyas saat ditemui di kantornya.
Sebagai bentuk edukasi, Bupati Berau bahkan pernah beberapa kali memberikan kain sarung kepada turis asing yang mengenakan pakaian yang dinilai terlalu minim. Tindakan tersebut dianggap sebagai pendekatan yang ramah untuk mengingatkan bahwa ada nilai-nilai lokal yang perlu dihormati.
“Itu cara halus mengedukasi tanpa menyinggung. Wisatawan tetap kami sambut dengan baik, hanya saja kami ingin mereka memahami norma yang ada di daerah ini,” tambah Ilyas.
Ia menegaskan bahwa imbauan soal etika berpakaian tidak akan diterapkan di seluruh kawasan wisata. Hanya destinasi tertentu yang telah ditetapkan sebagai bagian dari konsep wisata halal yang akan menerapkan aturan tersebut.
“Intinya, wisatawan tetap bisa menikmati berbagai objek wisata di Berau secara bebas. Namun kami juga menyediakan ruang-ruang khusus yang menampilkan identitas budaya dan nilai lokal,” tutupnya. (Adv/SC)


