TANJUNG REDEB – Jumlah anak berkebutuhan khusus (ABK) di Kabupaten Berau terus bertambah setiap tahunnya. Bahkan, berdasarkan data yang ada hampir setiap sekolah mulai dari TK, ada saja siswa yang masuk kategori ABK.

Hal ini pula yang harus menjadi perhatian Pemkab Berau. Karena pendidikan menjadi hak setiap anak termasuk di Kabupaten Berau. Akses pendidikan yang memadai sangat mendukung SDM yang berkualitas.

“Selain tenaga pendidik, kami juga butuh bangunan yang lebih besar untuk menampung lebih banyak siswa. Dan dari hasil assesment di satu kampung sudah menunjukkan jumlah ABK yang cukup banyak,” ujar Ketua Forum Peduli ABK Berau, Agustam atau Abi yang juga merupakan salah satu pengajar di SLB Berau, beberapa waktu lalu.

Ditegaskannya, kondisi yang SLB sudah overload ini, harus segera ditindaklanjuti dengan adanya solusi jangka menengah dan jangka panjang, dengan membuat sekolah baru dan menambah ruangan baru.

“Jadi yang bisa kita sarankan adalah relokasi, namun karena terhambat lahan, harapannya Pemkab bisa memfasilitasi untuk lahan ini. Sehingga nantinya bisa lebih fokus pada vokasi pembelajaran,” tambahnya.

Hal ini pun mendapat respon dari Pemkab Berau. Dalam rapat terbatas beberapa waktu lalu, pihak SLB Berau diminta mengajukan proposal permintaan lahan. Yang nantinya akan dikomunikasikan dengan pihak provinsi, karena kewenangan SLB ada di pemerintah Provinsi Kaltim.

Kewenangan pengelolaan dan penyelenggaraan SLB, termasuk penyusunan kebijakan terkait pendidikan khusus di tingkat provinsi. Termasuk pembinaan dan pengembangan guru-guru SLB dan pemantauan serta evaluasi pelaksanaan pendidikan di SLB. (mel)