TANJUNG SELOR –

Setelah sempat dinonaktifkan, Bandara Juata Tarakan kini resmi kembali menyandang status sebagai bandara internasional. Penetapan ini tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan RI Nomor KM 37 Tahun 2025, dan langsung disambut antusias oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara.

Status baru ini bukan sekadar simbol. Ia membuka gerbang besar bagi ekspor komoditas unggulan, konektivitas antarnegara, hingga potensi lonjakan pariwisata di perbatasan utara Indonesia.

Gubernur Kaltara, Zainal A. Paliwang, dalam konfrensi persnya hari ini, Jumat 15 Agustus menyatakan keyakinannya bahwa penetapan ini akan memperkuat posisi strategis Kalimantan Utara sebagai pintu gerbang ekonomi dan investasi lintas batas.

“Kita punya potensi besar. Beras organik dari Kerayan, udang windu, kepiting, bandengemuanya alami dan siap tembus pasar ekspor, terutama ke Malaysia,” ungkap Gubernur Zainal.

Ia juga menyinggung posisi geografis Tarakan yang sangat strategis berbatasan langsung dengan Malaysia, Filipina (Tawi-Tawi), dan Brunei Darussalam—sebagai peluang untuk membuka kembali rute-rute penerbangan internasional.

Sebelumnya, maskapai seperti MasWings (Malaysia) bahkan sempat menjajaki penerbangan langsung ke Tarakan. Rencana yang tertunda itu kini berpeluang dihidupkan kembali.

“Kita dorong agar penerbangan dari Sabah, Sarawak, hingga Tawi-Tawi bisa terkoneksi langsung ke Tarakan. Ini bukan hanya memudahkan perjalanan, tapi juga mempercepat arus barang, jasa, dan wisatawan,” tambah Zainal.

Tak hanya itu, status internasional Bandara Juata juga akan mendukung proyek strategis nasional di Kaltara, seperti:
• Kawasan Industri Hijau di Mentarang
• Pembangunan PLTA Sungai Kayan
• PLTA Sungai Pesok

Ketiga proyek besar ini diproyeksikan menarik masuknya tenaga kerja dan investor asing, sehingga konektivitas udara menjadi kunci efisiensi.

Dari sisi pariwisata, potensi juga tak kalah besar. Data menunjukkan kunjungan wisatawan ke Sabah mencapai 3 juta orang per tahun. Gubernur meyakini setidaknya 10% dari jumlah itu bisa diarahkan ke Kaltara.

“Kami sedang menjalin komunikasi dengan Kementerian Perhubungan dan manajemen Bandara Juata untuk menjajaki rute langsung dengan MasWings dan AirAsia. Ini saatnya Kaltara terkoneksi secara global,” tegas Gubernur. (Lia)