TANJUNG REDEB – Banjir yang rata merendam Kabupaten Berau hingga ke Kampung-Kampung, meninggalkan dampak yang luar biasa. Banyak ternak yang mati, dan petani gagal panen akibat durasi rendaman banjir yang cukup lama.
Berdasarkan data Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Berau, dampak banjir meluas hingga ke sektor pertanian. Di Kampung Tumbit Dayak, banjir pada Maret kemarin merendam sekitar 10 hektare sawah, dan banjir pada Mei ini merusak sekitar 2 hektare tanaman jagung.
“Banjir kali ini membuat tanaman jagung rusak parah. Sebelumnya sebagian sawah masih bisa panen, tapi sekarang tidak bisa karena kerusakannya cukup besar,” terang Kepala DTPHP Berau, Junaidi dihubungi Jumat (16/5/2025).
Selain itu, di Kampung Pegat Bukur yang ketinggian banjirnya cukup tinggi, mengalami kondisi yang lebih parah. Seluruh area persawahan terendam banjir hingga sepekan lebih, menyebabkan semua tanaman busuk, tak bisa dipanen.
“Sejumlah ternak warga juga dilaporkan mati. Dari data sementara, 1 ekor sapi di Kampung Tumbit Melayu, 2 ekor kambing di Kampung Long Lanuk, dan 2 ekor sapi di Kampung Pegat Bukur mati akibat tenggelam. Data ini masih terus di-update sesuai laporan tim di lapangan,” tutupnya. (Mel)