SAMARINDA – Kantor PT Pertamina Patra Niaga di Jalan Cendana, Kelurahan Teluk Lerong, Kota Samarinda, didatangi rombongan unjuk rasa dari Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), pada Kamis (25/9/2025) sore.
Dalam aksinya, mereka menuntut pemindahan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) dari kawasan Jalan Cendana ke Palaran. Massa juga mendesak manajemen PT Pertamina Patra Niaga untuk menambah suplai BBM di Samarinda serta memperketat pengawasan terhadap agen-agen gas LPG.
Ketua PMII Kota Samarinda, Taufikuddin, menilai keberadaan TBBM di Jalan Cendana sangat berbahaya karena berada ditengah pemukiman padat.
Ia menegaskan, meski TBBM memiliki peran vital dalam distribusi energi, keberadaannya juga menyimpan potensi ancaman keselamatan bagi warga sekitar.
“Penempatan dan pengoperasian TBBM di dekat permukiman, sekolah, rumah ibadah, dan fasilitas umum adalah kelalaian tata ruang dan manajemen risiko. Keberadaan TBBM Pertamina di Cendana ibarat bom waktu bagi masyarakat,” ujarnya.
Selain isu keselamatan, PMII juga mengkritisi lemahnya tata kelola distribusi energi di Kalimantan Timur. Antrean panjang di sejumlah SPBU dinilai sebagai bukti lemahnya perencanaan dan pengawasan Pertamina.
Menurut Taufikuddin, lemahnya pengawasan terhadap agen dan pangkalan LPG membuka peluang permainan harga, sehingga membuat harga LPG bersubsidi maupun non-subsidi tidak merata dan memberatkan masyarakat.
“Situasi ini bertentangan dengan prinsip keadilan energi yang dijanjikan negara. Jika dibiarkan, kepercayaan publik terhadap tata kelola distribusi energi nasional akan semakin tergerus,” tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Fuel Terminal Manager PT Pertamina Patra Niaga Samarinda, Rahmat Isya Ginanjar, menyatakan perlunya penyelarasan pemahaman antara masa aksi PMII Samarinda dan Pertamina Patra Niaga agar posisi dan tanggung jawab masing-masing jelas.
“Sebetulnya yang disepakati pada hari ini adalah kita perlu penyepahaman antara mahasiswa dan Pertamina Patra Niaga. Mana peranan Pertamina, mana yang bukan sehingga posisi ini menjadi jelas,” ujarnya.
Rahmat juga menegaskan bahwa dalam waktu dekat PT Pertamina Patra Niaga akan kenbali menggelar pertemuan bersama masa aksi, hal itu dilakukan agar dapat sama-sama memahami dan melihat secara regulasi dan tugas-tugasnya seperti apa, antara PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Patra Niaga.
“Jadi tahap pertama kita ke situ dulu, sehingga teman-teman PMII tahu tuntutan yang mereka sampaikan ini harusnya disampaikan ke mana,” tukasnya. (*)