Samarinda – Menguaknya penyelundupan 44 kilogram sabu di Pelabuhan Nusantara Parepare, Sulawesi Selatan, pada September lalu, memicu respons cepat dari aparat keamanan di Kota Tepian (julukan Samarinda).
Pasalnya diduga kuat sebagian narkotika tersebut dikirim melalui jalur laut dari Pelabuhan Samarinda. Menindaklanjuti temuan itu, aparat gabungan dari berbagai instansi segera menggelar rapat koordinasi untuk memperkuat pengawasan di kawasan pelabuhan.
Pertemuan diikuti oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), PT Pelindo, Direktorat Polairud, Satuan Reserse Narkoba, serta Polsek Kawasan Pelabuhan Samarinda.
Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Hendri Umar, mengatakan langkah tersebut merupakan upaya antisipatif sekaligus penguatan sinergi lintas instansi untuk mencegah penyelundupan narkotika melalui jalur laut.
“Kami sudah melaksanakan rapat gabungan bersama KSOP, Pelindo, Polairud, Resnarkoba, dan Polsek Kawasan Pelabuhan. Ini sebagai tindak lanjut dari pengungkapan 44 kilogram sabu di Parepare yang diduga berawal dari Pelabuhan Samarinda,” ujar Hendri, Selasa (7/10/2025).
Ia menjelaskan, sejumlah langkah strategis akan segera diterapkan, antara lain memperketat pemeriksaan penumpang dan barang sebelum naik kapal.
Setiap orang dan barang yang akan berangkat diwajibkan melewati sektor pemeriksaan utama guna mencegah upaya penyelundupan.
Selain itu, Polresta Samarinda juga merekomendasikan peningkatan sistem keamanan kepada KSOP.
Hendri mengakui masih terdapat banyak pintu masuk menuju area pelabuhan, sehingga pengawasan kerap tidak maksimal.
“Penumpang selama ini bisa masuk dari beberapa titik, sehingga pemeriksaan barang bawaannya sulit terpantau,” ungkapnya.
Sebagai langkah pendukung, penataan ulang area sekitar pelabuhan juga akan dilakukan. Polisi berencana menertibkan warung dan tempat istirahat penumpang yang dinilai rawan disalahgunakan.
“Kami akan tertibkan area sekitar pelabuhan agar tidak dijadikan celah untuk menyelundupkan barang terlarang,” tegasnya.
Lebih lanjut, aparat juga mendorong penggunaan alat deteksi modern seperti security door (secdoor) guna meningkatkan efisiensi pemeriksaan di pintu keberangkatan.
“Dengan alat deteksi, pemeriksaan bisa lebih cepat dan akurat tanpa harus membuka satu per satu barang bawaan penumpang,” tukasnya.
Pengawasan terpadu ini ditargetkan mulai dijalankan dalam pekan ini. Polresta Samarinda berharap langkah tersebut dapat mempersempit ruang gerak jaringan penyelundupan narkotika dan menjadikan Pelabuhan Samarinda sebagai zona bersih dari peredaran narkoba.(has)