TANJUNG REDEB – Untuk kesekian kalinya, area Masjid Agung Baitul Hikmah menjadi sorotan. Setelah sebelumnya banyak kejadian tak senonoh, hingga adanya video viral beberapa waktu lalu, pihak pengurus masjid akhirnya mengambil langkah tegas, yakni melarang adanya dokumentasi baik dalam bentuk video maupun foto dengan background area masjid.

Keputusan ini diambil lantaran bukan kali pertama adanya kejadian yang merusak citra masjid sebagai tempat beribadah. Spanduk larangan itu pun telah dipasang di akses jalan masuk Masjid Agung Baitul Hikmah sejak hari ini.

“Kita sudah mendapatkan laporan soal hal-hal yang tidak senonoh itu dilakukan di area masjid. Saat kita kumpulkan para pengurus dan satpam, mereka tidak mengetahui tentang video yang sempat heboh itu. Akhirnya kita kumpulkan juga imam masjid dan mencari solusi bersama,” ujar Ketua Pengurus Masjid Agung Baitul Hikmah, M.Kafrawi ditemui beberapa waktu lalu.

Dirinya menyebut, ada beberapa poin yang menjadi penekanan dalam spanduk larang itu khususnya bagi masyarakat yang sering menggunakan area sekitar masjid sebagai lokasi olahraga atau joging.

Dalam spanduk larangan itu ada 5 poin yaitu berpakaian sopan dan tidak mengumbar aurat, memperhatikan waktu-waktu solat, tidak masuk dalam area batas suci, menggunakan fasilitas masjid (tempat wudhu, WC, supaya menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan), dan poin terakhir adalah tidak membuat video, media sosial berbentuk apapun yang berlatar belakang masjid.

Kafrawi berharap, dengan adanya poin-poin penegasan itu, masyarakat bisa lebih bijak dalam menggunakan area masjid. Dan datang ke masjid memang sesuai dengan tujuan utamanya untuk beribadah atau berolahraga.

“Kita tidak bisa juga menutup akses masuk ke masjid, karena merupakan fasilitas umum untuk beribadah. Selain itu, masjid Agung Baitul Hikmah juga sudah menjadi salah satu masjid ramah anak, sehingga aman digunakan anak beraktivitas. Tapi kita harapkan masyarakat juga paham akan etika dan adab yang harus diterapkan saat berada di tempat ibadah,” tutupnya.

Pemasangan spanduk itu pun mendapatkan respon dari masyarakat. Banyak yang menganggap jika pemasangan spanduk larangan sangat tepat. Pasalnya, mereka yang berolahraga di area masjid terkadang masih menggunakan pakaian yang tidak menutup aurat, padahal itu sudah menjadi salah satu lokasi alternatif masyarakat Berau untuk berolahraga. (Mel)