TANJUNG REDEB – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dibuat kalang kabut usai mendapatkan laporan adanya salah satu Anak Buah Kapal (ABK) yang diduga tenggelam di perairan muara sungai Suaran pada Jumat (10/10/2025) malam. Namun, laporan tersebut ternyata hoax.

Hal ini dibenarkan oleh Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Berau, Nofian Hidayat ditemui Senin (13/10/2025) siang. Dirinya bahkan berharap jika kapal dan pemilik kapal bisa diberi efek jera.

“Jadi saat dapat laporan itu, kami dari BPBD langsung melakukan aksi. Bahkan tim Basarnas, Angkatan Laut dan Polairud juga ikut terjun ke lokasi. Ternyata kita dipermainkan,” bebernya.

Tak hanya itu, keseriusan dari pihak kapal pun seolah abai dengan adanya kabar dugaan adanya salah satu ABK-nya yang tenggelam.

“Malah dari pihak kapal masih terus beroperasi setelah adanya laporan itu. Kalau bisa dikasih efek jera lah pemilik kapal dan kaptennya. Atau sementara dinonaktifkan dulu ijin operasionalnya,” tambahnya.

Nofian pun menyebut jika peristiwa ini menjadi bahan evaluasi bagi BPBD, agar tak mudah percaya dengan informasi yang didapat. Dan masyarakat diminta memberikan laporan yang benar-benar valid jika memang terjadi bencana atau peristiwa lainnya.

Ini karena menyangkut tugas para petugas di lapangan. Pasalnya, BPBD memang dikenal langsung mengambil tindakan cepat begitu mendapatkan laporan masuk.

“Jangan sampai petugas sudah turun ke lapangan, ke lokasi tapi malah dipermainkan seperti ini. Kasihan para petugas kita. Apalagi kalau bersamaan ada kejadian yang ternyata membutuhkan penanganan cepat juga,” tutupnya.

Sebelumnya, informasi yang didapat oleh BPBD adalah adanya salah satu ABK TB SPAJ 032, yang dilaporkan diduga tenggelam. Namun ternyata setelah dua hari pencarian, ABK itu yakni Gismon R Jauhari (33) ditemukan sehat walafiat. Bahkan hilangnya ABK itu diduga akibat rasa sakit hati sehingga memutuskan pergi meninggalkan kapal. (*)