Tanjung Redeb – Pemerintah Kabupaten Berau melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata terus memperkuat pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM) sektor pariwisata, khususnya pemandu wisata.
Upaya ini dilakukan sebagai respons terhadap rendahnya tingkat sertifikasi para guide, yang saat ini baru sekitar 60 orang dari total kurang lebih 150 pemandu wisata di 13 kecamatan.
Kepala Bidang Usaha Jasa Sarana Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Disbudpar Berau, Nurjatiah, menjelaskan bahwa program sertifikasi pemandu wisata telah berjalan sejak 2023. Selama ia menjabat, Disbudpar sudah menyelenggarakan dua kali kegiatan sertifikasi dengan total sekitar 60 peserta.
“Respon pemerintah melalui Disbudpar antara lain dengan mendorong program pelatihan dan sertifikasi berkelanjutan, memperluas kolaborasi dengan industri, memfasilitasi akses informasi dan pendaftaran, memperkuat kapasitas pokdarwis di desa wisata, serta melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala,” ungkapnya.
Menurutnya, sertifikasi dianggap penting karena berkaitan langsung dengan kualitas layanan dan keamanan wisatawan. Selain itu, sertifikasi juga meningkatkan daya saing daerah dan memberikan perlindungan hukum bagi para pemandu wisata.
“Dengan sertifikasi, guide memperoleh pengakuan profesional yang diakui pemerintah. Kepercayaan diri mereka meningkat karena memahami standar pelayanan, peluang kerja menjadi lebih besar, pendapatan lebih baik, dan mereka memiliki perlindungan secara legal maupun profesional,” tambahnya.
Namun, pelaksanaan program sertifikasi tidak lepas dari sejumlah tantangan. Di antaranya masih banyak pemandu yang menganggap sertifikasi tidak penting, biaya yang dinilai cukup mahal, masa berlaku sertifikasi yang hanya dua tahun, serta keterbatasan peserta yang memenuhi kriteria pendidikan.
Untuk pengawasan pemandu tersertifikasi, Disbudpar mengaku belum memiliki aturan khusus. Meski demikian, koordinasi terus dilakukan dengan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Berau sebagai organisasi yang menaungi para guide.
“Data terbaru dari HPI tahun lalu menunjukkan jumlah pemandu sekitar 150 orang. Tahun ini kami masih menunggu pembaruan datanya,” ujar Nurjatiah.
Disbudpar berharap melalui penguatan kompetensi dan legalitas pemandu wisata, sektor pariwisata Berau dapat berkembang lebih profesional dan berkelanjutan, sejalan dengan meningkatnya kunjungan wisatawan ke daerah. (Dvn).


