Tanjung Redeb – Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Berau mulai menerapkan sistem digital untuk menghitung jumlah kunjungan wisatawan dalam setiap kegiatan pariwisata. Melalui penggunaan QR Code atau gelang tangan, data pengunjung kini dapat direkam secara lebih akurat.

Sekretaris Pembina Disbudpar Berau, Abdul Majid, menjelaskan bahwa penerapan sistem ini dilakukan untuk pertama kalinya pada ajang Maratua Musik Festival. Langkah ini menjadi bagian dari upaya evaluasi kinerja sekaligus peningkatan kualitas penyelenggaraan event pariwisata di Berau.

“Kita bisa tau siapa saja yang datang, baik wisatawan lokal maupun asing. Ini menjadi bahan evaluasi kerja karena baru pertama kali kita terapkan,” ujarnya.

Menurutnya, penggunaan QR Code juga memudahkan pihaknya dalam mendata wisatawan terhadap kegiatan seni dan budaya yang digelar di wilayah Kabupaten Berat. Sistem ini diharapkan terus disempurnakan untuk pelaksanaan event tahun-tahun berikutnya.

“Mudah-mudahan di tahun 2026 nanti bisa lebih baik lagi. Hasil dari sistem barcode ini akan menjadi dasar bagi pengembangan konsep event pariwisata selanjutnya,” tambahnya.

Selain Maratua Musik Festival, sistem ini juga mulai diterapkan pada Karrap Fest yakni kegiatan budaya berskala kabupaten yang menampilkan berbagai pertunjukan dan kuliner khas daerah.

“Untuk Karrap Fest, dua hari pelaksanaan sudah tercatat sekitar dua ribu pengunjung, baik dari luar daerah maupun warga Berau sendiri. Semua kita data untuk dijadikan database pengembangan pariwisata ke depan,” jelas Majid.

Melalui sistem pencatatan digital ini, Disbudpar Berau berharap mampu membangun basis data wisatawan yang kuat untuk mendukung promosi, pengembangan destinasi, dan peningkatan kualitas event pariwisata dimasa yang akan datang. /Adv

(*D)