Tanjung Redeb – Video viral yang menunjukkan seorang pria diamankan di area ruang tunggu Bandara Kalimarau pada Minggu (29/6/2025) sore mendapatkan komentar beragam dari netizen. Ada yang beranggapan jika apa yang dilakukan petugas Avsec Bandara Kalimarau merupakan tindakan anarkis.
Ditemui Senin (30/6/2025) siang di ruang RPJMD Baplitbang, Kepala BLU UPBU Kelas I Kalimarau, Patah Atabri memberikan klarifikasi terkait hal ini. Dirinya menyebut jika pria yang sempat menghebohkan area bandara itu merupakan pasien sakit jiwa di RSUD Abdul Rivai.
“Setelah keluar dari bandara kemarin, akhirnya pria bernama Muhammad Sulhan itu dibawa Avsec dan pos polisi bandara ke rumah sakit, langsung ditangani oleh poli jiwa. Dan ternyata dia merupakan pasien di rumah sakit sini,” terangnya.
Dijelaskannya, sebagai penyedia jasa akan memberikan pelayanan ke semua calon penumpang dengan baik. Namun apabila ada calon penumpang yang agresif, maka pihak bandara akan melakukan tindakan-tindakan untuk meredam, dan nanti akan koordinasi dengan pos polisi untuk menjaga keamanan di bandara. Dan jika memang kondisinya tidak bisa, maka si penumpang ini tidak bisa diterbangkan.
Dikatakannya pula, kejadian pada hari Minggu kemarin ternyata bukan pertama kali. Sebelumnya, di hari Sabtu (28/6/2025) siang kejadian serupa juga sudah terjadi.
Diketahui, pada hari Sabtu kedua penumpang yakni Muhammad Sulhan dan pamannya yang bernama Sukiyat hendak melakukan perjalanan udara menuju Surabaya menggunakan maskapai Batik Air ID 6347. Namun saat sudah masuk di dalam pesawat, Sulhan menunjukkan indikasi adanya tindakan agresif usai cekcok dan mencekik pamannya.
“Saat itu kedua penumpang diturunkan dan mereka memutuskan untuk membatalkan penerbangan. Kami tidak mengetahui hal ini karena mereka membeli tiket secara online dan melakukan check in juga secara online,” tambahnya.
Namun ternyata di hari berikutnya yakni Minggu siang, kedua penumpang ini kembali membeli tiket menuju Surabaya. Dan saat di ruang tunggu, Sulhan kembali melakukan tindakan agresif bahkan melakukan pemukulan kepada petugas Avsec. Sehingga harus dilakukan pengamanan.
Saya hendak melakukan boarding, Sulhan memaksa menerobos masuk ke Gate B1 yang mana saat itu adalah untuk maskapai Wings Air. Sedangkan Batik Air ada di Gate B2. Tak terima dihalau petugas, Sulhan mendaratkan pukulan hingga terjadi baku hantam.
“Informasi yang didapat kalau Sulhan ini dibawa keluarganya ke Jawa untuk melanjutkan pengobatan. Jadi untuk keamanan di area bandara, kami tidak mengizinkan mereka terbang,” tutupnya. (mel)