TANJUNG SELOR – Getaran kuat mengguncang sejumlah wilayah di Kalimantan Utara (Kaltara) pada Rabu (5/11) petang. Gempa bermagnitudo 4,8 yang berpusat di laut, sekitar 24 kilometer tenggara Tarakan dengan kedalaman 10 kilometer, sempat membuat warga panik dan berhamburan keluar rumah.
Getaran gempa terasa cukup kuat di Kota Tarakan, Malinau, hingga Ibu Kota Provinsi, Tanjung Selor. Sejumlah warga mengaku kaget karena guncangan terjadi secara tiba-tiba.
“Baru saja terasa guncangannya sekitar jam enam lewat. Kami semua kaget dan langsung keluar rumah karena panik. Yang paling terasa memang di Tarakan,” ujar Rut, warga Tanjung Selor, saat diwawancarai IT-News.id.
Hal senada disampaikan Diah, warga yang saat kejadian berada di lantai enam sebuah gedung di Tarakan.
“Saya lagi di lantai 6, terasa banget guncangannya, sampai kursi dan meja ikut bergetar,” tuturnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tanjung Selor dalam pernyataan resminya menjelaskan bahwa gempa tersebut merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas Sesar Tarakan.
Berdasarkan laporan masyarakat, gempa dirasakan dengan skala intensitas:
IV–V MMI di Tarakan (getaran dirasakan hampir semua penduduk, barang-barang bergoyang)
III–IV MMI di Tanjung Selor, Berau, dan Nunukan serta III MMI di Malinau.
Hingga saat ini, belum ada laporan kerusakan atau korban jiwa akibat peristiwa tersebut. BMKG juga memastikan tidak terdeteksi adanya gempa susulan (aftershock) hingga pukul 17.51 WIB.
Imbauan BMKG.
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan waspada, serta tidak mudah percaya pada isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Masyarakat juga diminta untuk memeriksa kondisi bangunan sebelum kembali masuk ke dalam rumah, terutama bila terdapat retakan atau kerusakan akibat guncangan.
“Pastikan informasi hanya diperoleh dari kanal resmi BMKG seperti @infoBMKG, laman bmkg.go.id, dan InaTEWS,” tulis BMKG dalam keterangan resminya. (Lia)


