A-news.id, Tanjung Selor – Upaya pencarian terhadap tiga korban kecelakaan speedboat Iksa Ekspress di perairan Sungai Temangga, Kabupaten Bulungan, masih belum membuahkan hasil. Hingga hari ketiga pencarian, tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, BPBD, TNI, Polri, serta warga setempat, belum berhasil menemukan para korban.

Kepala Seksi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Tarakan, Dede Hariana, mengatakan pencarian yang dilakukan sejak pagi hingga pukul 17.00 WITA masih nihil. “Sesuai dengan SOP, pencarian hari ini ditutup pada pukul 17.00 WITA dan akan dilanjutkan kembali besok,” kata Dede saat ditemui di Posko Laka Speedboat di Kulteka, Bulungan, Rabu, 12 Februari 2025.

Menurut Dede, berbagai upaya telah dilakukan sejak hari pertama pencarian. Pada hari ketiga ini, jumlah armada atau alat utama (alut) yang dikerahkan bertambah menjadi delapan unit, yang berasal dari BPBD, Basarnas, serta unsur TNI dan Polri. Tim juga dibantu oleh warga setempat untuk menyisir area sejauh 8 hingga 10 nautical mile.

“Kami bahkan menggunakan drone thermal untuk menjangkau titik-titik yang sulit diakses,” ujarnya.

Dede menambahkan, sejauh ini pencarian berjalan tanpa kendala berarti. Namun, ia mengakui bahwa data korban yang simpang siur di hari pertama sempat menjadi tantangan tersendiri. “Pada hari pertama, kami lebih banyak mengumpulkan data karena masih belum akurat. Baru pada hari kedua, jumlah korban bisa dipastikan, sehingga hari ini kami fokus pada tiga korban yang masih hilang,” katanya.

Ia juga menjelaskan bahwa hari ketiga pencarian merupakan fase krusial, mengingat secara umum korban laka perairan mulai muncul ke permukaan dalam waktu tiga hingga empat hari pascakejadian. “Kami sebenarnya berharap korban sudah bisa ditemukan hari ini, tapi belum bisa dipastikan,” ujarnya.

Cuaca yang lebih baik dibanding dua hari sebelumnya dinilai cukup membantu pencarian. “Hari ini cuaca sangat mendukung, cerah sepanjang hari. Kami juga tetap memperhatikan kondisi arus sungai yang bisa berbahaya bagi tim di lapangan,” kata Dede.

Jika hingga hari keempat korban masih belum ditemukan, pencarian akan terus dilakukan hingga batas maksimal tujuh hari sesuai SOP. Namun, Dede memastikan operasi tidak serta-merta dihentikan setelah periode tersebut. “Jika ada tanda-tanda korban ditemukan setelah pencarian resmi ditutup, kami siap membuka kembali operasi evakuasi,” tutupnya.(lia)