TANJUNG REDEB – Kelurahan Karang Ambun, Kabupaten Berau, terus berupaya memperkuat keamanan, ketertiban, dan kesejahteraan warganya melalui Forum Warga Karang Ambun (FORKA). Forum ini dirancang sebagai wadah partisipasi publik sekaligus sarana edukasi bagi masyarakat dalam menjaga lingkungannya.

Forum Warga Jadi Garda Keamanan

FORKA bukan sekadar ruang diskusi, melainkan instrumen nyata dalam membangun kesadaran kolektif. Salah satu terobosan yang dilakukan adalah penyebaran Pamflet Aduan Cepat berisi nomor darurat—mulai dari pemadam kebakaran, kepolisian, ambulans, hingga kontak ketua RT. Pamflet itu diharapkan mempercepat respons warga ketika terjadi keadaan genting.

“Dengan adanya pamflet ini, masyarakat bisa segera melapor. Penanganan masalah keamanan jadi lebih cepat,” kata salah satu pengurus FORKA.

Pasar Murah Redam Inflasi

Tak hanya soal keamanan, Karang Ambun juga aktif membangun ketahanan ekonomi. Melalui kerja sama dengan TNI-Polri, para ketua RT, dan tokoh masyarakat, kelurahan ini menggelar Pasar Murah atau Gerakan Pangan Murah. Inisiatif yang diprakarsai Kapolsek Tanjung Redeb itu ditujukan untuk meredam inflasi sekaligus menjaga daya beli warga.

“Kolaborasi pemerintah, aparat, dan masyarakat sangat penting agar solusi yang dihasilkan benar-benar dirasakan,” ujar seorang warga yang hadir dalam kegiatan tersebut.

Fokus pada Penurunan Stunting

Di bidang kesehatan, Kelurahan Karang Ambun menaruh perhatian besar pada penanganan stunting. Bersama Ketua TP PKK Kabupaten Berau, Hj. Sri Aslinda Gamalis, kegiatan posyandu rutin digelar, salah satunya di RT 10.

Selain layanan kesehatan bagi balita dan ibu hamil, posyandu juga memberikan edukasi tentang gizi dan pola asuh. Dalam kesempatan itu, Hj. Sri Aslinda turut menyerahkan bantuan pangan kepada keluarga berisiko stunting.

“Langkah ini sangat penting agar anak-anak Karang Ambun tumbuh sehat dan terhindar dari stunting,” ucap Sri Aslinda.

Sinergi Membangun Kelurahan

Rangkaian program yang berjalan di Karang Ambun memperlihatkan pola pembangunan berbasis kolaborasi. Dari keamanan, ekonomi, hingga kesehatan, semua dirancang dengan melibatkan warga dan berbagai pihak terkait.

FORKA menjadi simpul utama penggerak partisipasi masyarakat, sekaligus bukti bahwa kolaborasi lintas sektor adalah kunci menciptakan ekosistem yang aman, sehat, dan sejahtera.(*)