TANJUNG REDEB – Utusan khusus Presiden Seychelles untuk ASEAN, Nico Barito, mendorong Kabupaten Berau menjadi daerah pertama di Indonesia yang mengembangkan konsep “Blue Food”, yaitu sebuah inisiatif yang mengangkat produk perikanan lokal sebagai pangan sehat bernilai ekonomi tinggi.

Menurutnya, potensi produk lokal dan kreativitas pelaku UMKM di Berau sangat cocok untuk mengembangkan produk turunan ikan yang tidak hanya bergizi, tetapi juga memiliki daya saing global.

“Kita canangkan saja yang namanya Berau Blue Food atau Blue Snack. Ini bisa jadi brand baru yang mengangkat produk lokal berbasis ikan,” ujar Niko Barito dalam kunjungannya ke Berau.

Ia menjelaskan, konsep Blue Food ini sejalan dengan program pemerintah pusat yang menekankan pentingnya konsumsi makanan bergizi dan sehat, khususnya berbasis ikan. Melalui inisiatif tersebut, produk-produk perikanan dari Kampung diharapkan bisa dikembangkan lebih lanjut oleh pelaku UMKM.

“Bukan hanya storage, tapi juga harus dibekali fasilitas UMKM agar pelaku ekonomi kecil bisa bersinergi. Ikan yang bagus bisa diproses, ikan kecil pun bisa diolah jadi produk,” terangnya.

Niko juga menilai branding sangat berpengaruh terhadap peningkatan nilai jual produk lokal. Ia mencontohkan, sebuah kaos sederhana yang dijual di Seychelles bisa bernilai puluhan kali lipat setelah diberi label negara tersebut.

“Brand itu membuat beda. Kalau sudah ada label Blue Food of Berau, harganya pasti naik. Ini harus dipatenkan supaya Berau dikenal sebagai pelopor blue food Indonesia,” tambahnya.

Lebih lanjut, Niko mengusulkan agar label “Blue Food of Indonesia from Berau” menjadi program kerja sama antara Berau dan Seychelles. Ia bahkan berencana membantu promosi produk-produk UMKM lokal hingga ke tingkat internasional.

“Kalau sudah siap, kita launching di Seychelles. Karena di sana itu destinasi wisata dunia, tempat tepat memperkenalkan produk dari Berau,” katanya.

Niko optimistis, dengan konsep blue food yang menggabungkan gizi, nilai budaya, dan ekonomi, Berau dapat menjadi contoh nasional dalam pengembangan pangan laut berkelanjutan sekaligus ikon kuliner pesisir Kalimantan Timur. (Dvn)