Dani menegaskan, seluruh Alat Kesehatan (alkes) di IGD baru sudah siap digunakan. Alat-alat yang sebelumnya berada di IGD lama juga masih berfungsi baik dan langsung difungsikan di lokasi baru.
“Kami pastikan tidak ada kendala pelayanan, karena secara teknis hanya berpindah bangunan,” tambahnya.
Untuk tenaga kesehatan yang bersiaga, jumlahnya juga tetap sama. Seluruh dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya yang sebelumnya di gedung lama, akan langsung bertugas di IGD Gedung Walet tanpa pengurangan.
“Tenaga medis kami tetap standby dengan kapasitas penuh,” katanya.
IGD baru ini dilengkapi dengan 40 tempat tidur (bed) yang dibagi ke berbagai ruang sesuai kebutuhan medis. Fasilitas tersebut meliputi ruang isolasi, resusitasi, observasi, tindakan, transfer atau intermediate, serta Ponek untuk penanganan kegawatdaruratan maternal dan neonatal.
Dengan beroperasinya IGD di Gedung Walet, maka pelayanan khusus darurat yang membutuhkan layanan cepat, bisa lebih maksimal dengan jumlah bed yang lebih banyak. Pasalnya, untuk saat ini jumlah bed di IGD lama masih sangat kurang, bahkan terkadang pasien harus mendapatkan pelayanan kesehatan di kursi.