‎TANJUNG REDEB – Gelaran lomba perahu tradisional tahun ini dipastikan tetap berlangsung di 29 Oktober 2025. Total 31 tim akan mengikuti lomba ini. Dari sekian banyak tim, dipastikan para pendayung lokal akan mengisi event tahunan itu.
Kepala Dispora Berau Amiruddin menegaskan meski antusiasme peserta tahun ini lebih sedikit dibanding beberapa tahun lalu, ia menambahkan penyelenggaraan lomba ini lebih menekankan pemberdayaan pendayung lokal.

‎”Dulu banyak tim yang ambil pendayung dari luar daerah. Sekarang kita seleksi supaya pendayung lokal yang diutamakan. Buat apa juara kalau yang mendayung bukan orang Berau? Ini kan dana dari pemerintah, uang rakyat. Jadi, harus kembali ke masyarakat lokal,” tegasnya.

‎Amiruddin mengatakan, seluruh persiapan teknis telah rampung, termasuk jalur lomba yang kali ini dibuat lebih lurus demi menghindari potensi keributan antar peserta.

‎Finishnya di sekitar Masjid Raya, karena kita ambil jalur lurus tanpa belokan. Biasanya kalau ada belokan itu yang sering bikin ribut,” ujar Amir saat ditemui di Gor Pemuda.

‎Untuk titik start, kata Amir, akan ditempatkan sedikit mundur ke arah hulu sungai, dengan total lintasan mencapai sekitar 2,2 kilometer. “Kalau diukur, jaraknya kurang lebih dua kilometer dua ratus meter,” tambahnya.

‎Amir juga mengungkapkan, para pendayung kini telah membentuk komunitas khusus yang menjadi wadah pembinaan mandiri.

‎“Tahun ini sudah ada komunitasnya, namanya Penabur. Mereka seperti cabang olahraga kalau di KONI. Nah, nanti kita backup mereka di sisi panitia dan pembinaan, biar ke depan tidak semua harus Dispora yang turun tangan,” jelasnya.

‎Terkait jumlah peserta dari tiap kecamatan, Amir menyebut tidak ada pembatasan ketat. “Tidak semua kecamatan punya tim perahu, jadi tidak masalah. Yang penting semangatnya ada. Terakhir saat technical meeting kemarin, sudah fix 31 perahu,” ujarnya.

‎Dengan pembagian setiap sesi enam perahu dalam satu kali putaran, Amir memperkirakan perlombaan akan berlangsung tujuh kali sesi lomba untuk menentukan juara. (Akm)