Tanjung Redeb – Pemprov Kaltim mulai merealisasikan salah satu program gratispol yakni pemberangkatan ibadah Umroh bagi penjaga rumah ibadah. Program ini menyasar seluruh Kaltim termasuk Kabupaten Berau. Hal ini pun dibenarkan oleh Kepala Kemenag Berau, Kabul Budiono.
“Benar sudah ada MoU kemarin di provinsi. Untuk kuota keseluruhan yang diberangkatkan ibadah ini berjumlah 3.187 orang yang dibagi untuk 10 Kabupaten Kota se-Kaltim,” jelasnya ketika dihubungi Jumat (27/6/2025).
Dijelaskannya, program ini merupakan salah satu program yang dibawa oleh Gubernur Rudy Mas’ud dan Wagub Seno Aji saat berkampanye. Dan realisasinya, penghargaan kepada para penjaga rumah ibadah ini diserahkan secara simbolis kepada Sekertaris Daerah Kota Samarinda Hero Mardanus dua hari lalu.
“MoU gubernur dengan seluruh Bupati dan Walikota se-Kaltim juga Perwakilan kepala Kementrian Agama, hadir untuk menandatangani perjanjian kerja sama ini. Kolaborasi ini adalah implementasi dalam mendukung peningkatan kesejahteraan dan pelayanan keagamaan masyarakat Kaltim,” tambahnya.
Untuk jumlah atau kuota yang didapatkan Berau, sampai saat ini belum pasti. Namun dirinya memastikan jemaah Muslim, Kristen baik Katolik maupun Protestan akan mendapatkan jatah pembagian ini. Untuk yang beragama Islam ke tanah suci Mekah, Katolik ke Vatikan, dan Protestan ke Yerusalem.
“Saat ini belum bisa kami konfirmasi berapa jumlah kuota keberangkatan ibadah di kabupaten Berau, cuma kita semua berharap pembagiannya merata dan adil hingga tidak menimbulkan gejolak dimasyarakat,” bebernya.
Adapun kualifikasi calon jamaah yang akan melaksanakan perjalanan ibadah menurut Kabul ialah masa pengabdian para penjaga rumah Ibadah, yang disetujui oleh Kementrian Agama beserta unsur Pejabat Kesejahteraan Rakyat (Kesra).
Ditemui terpisah, Asisten I Bidang Pembangunan dan Kesra Setkab Berau, M.Hendratno menyebut jika memang ada persyaratan khusus untuk bisa mendapatkan program gratispol Umroh ini. Namun sampai saat ini belum ada petunjuk teknis (juknis) pastinya.
“Kalau tidak salah itu buat mereka penjaga rumah ibadah yang sudah bekerja minimal selama dua tahun, itu bisa mendapatkan program ini. Tapi nanti kita pastikan lagi mengikuti juknis yang ada,” terang Hendratno.
Dirinya mengatakan, jika selama ini untuk penjaga rumah ibadah ini sudah terdata secara detil oleh pihak Kesra dan Kemenag. Sehingga, ketika program ini mulai berjalan, maka kedua pihak akan melakukan kroscek data. Tapi dirinya memastikan jika yang sudah masuk dalam data, akan berkesempatan mendapatkan program ini.
Diketahui, untuk program pemberangkatan Umroh gratis ini akan dijalankan setiap tahunnya, dengan jumlah 600 – 700 orang. proses seleksi untuk program umrah gratis ini akan dilakukan dengan ketat. Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan Kanwil Kementerian Agama akan melakukan verifikasi untuk memastikan bahwa yang terpilih benar-benar merupakan marbot masjid yang terdaftar dan memiliki Surat Keputusan (SK) dari masing-masing masjid di Kalimantan Timur. Selain untuk Masjid, program ini juga mencakup pelayanan rumah ibadah lainnya seperti Gereja, Pura, dan Vihara. (mel)