TANJUNG SELOR — Sebuah kios bahan bakar minyak (BBM) eceran atau pom bensin mini yang berada di kawasan Kilometer 9, Perumahan Graha Bhayangkara, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, ludes terbakar pada Kamis siang, 12 Juni 2025. Api melahap bangunan hingga rata dengan tanah, menyebabkan kerugian material yang ditaksir mencapai Rp50 juta.
Peristiwa nahas tersebut terekam dalam sejumlah video amatir yang beredar di media sosial. Dalam rekaman itu tampak kobaran api membesar, membungkus seluruh kios dan menyebabkan kepanikan warga sekitar.
Kepala Seksi Humas Polresta Bulungan, Inspektur Polisi Dua (Ipda) Magdalena Lawai, membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan kebakaran terjadi sekitar pukul 11.50 Wita. Diduga, sumber api berasal dari korsleting mesin pompa saat pengisian bahan bakar jenis Pertalite.
“Benar, siang tadi terjadi kebakaran pada satu unit pom bensin mini milik warga di Kilometer 9. Penyebabnya diduga kuat karena korsleting pada mesin pompa saat pengisian BBM dari jeriken 20 liter ke drum penampungan sementara,” kata Ipda Magdalena saat dikonfirmasi, Kamis sore.
Ipda Magdalena menjelaskan, peristiwa bermula saat saksi berinisial OA tengah memindahkan BBM jenis Pertalite dari jeriken ke drum penyimpanan. Namun, saat pengisian berlangsung, mesin pompa mengalami korsleting dan memercikkan api. Api kemudian dengan cepat membesar dan menyambar area sekitar, termasuk tabung gas LPG yang berada di lokasi.
“Saat itu, OA langsung memberitahu EW, pemilik kios sekaligus kakaknya. Api sudah membesar dan membakar seluruh bagian kios termasuk tabung LPG,” ujar Magdalena.
Melihat kobaran api yang semakin besar, warga sekitar bersama anggota Dit Samapta Polda Kaltara, personel TNI, serta tim pemadam kebakaran (Damkar) yang mengerahkan sembilan unit armada pemadam, berupaya memadamkan api. Warga sekitar Kilometer 9 juga turut membantu proses evakuasi dan pemadaman.
Beruntung, dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa. Namun, seluruh bangunan kios beserta isinya hangus terbakar.
Lokasi kejadian kini telah dipasangi garis polisi. Namun, menurut keterangan petugas, pemilik kios menolak dilakukan penyelidikan lebih lanjut karena merasa penyebab kebakaran sudah cukup jelas.
“Pihak pemilik menyatakan tidak ingin dilakukan penyelidikan lebih lanjut, karena mereka merasa ini murni akibat korsleting mesin pompa,” ujar Magdalena.
Kepolisian mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya pemilik kios BBM eceran, untuk lebih waspada dan memastikan standar keamanan terpenuhi saat melakukan pengisian maupun penyimpanan bahan bakar.
“Kami berharap masyarakat lebih berhati-hati agar kejadian serupa tidak terulang,” katanya.(lia)