Tanjung Redeb –  Kabupaten Berau menjadi salah satu daerah yang masih cukup tinggi angka kasus obat-obatan terlarang atau Narkoba. Ini menandakan bahwa perlunya penjagaan yang lebih ketat dan ekstra dari instansi terkait yakni TNI/Polri. Hal ini ditegaskan Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud saat melakukan kunjungan ke Kabupaten Berau dan memberikan arahan sinergitas.

“Berau ini menjadi salah satu lokasi strategis dimana Berau berbatasan dengan Provinsi Kaltara. Yang dimana saat Kaltara berbatasan dengan Malaysia maka orang yang masuk akan langsung ke Berau. Ini perlu dijaga dengan ekstra,” tegasnya dalam arahan di Balai Mufakat, Rabu (16/7/2025).

Dikatakannya, potensi masuknya orang asing ke Kabupaten Berau terbilang cukup mudah. Berau menjadi objek vital karena merupakan pintu gerbang dari Kaltara dan pesisir yang berbatasan langsung dengan laut lepas yaitu perairan internasional. Sehingga barang-barang seperti obat-obatan terlarang juga rawan mudah masuk.

“Pertahanan dan keamanan perlu diperketat. Saya tekankan pentingnya sinergi yang erat dan berkesinambungan antara Pemerintah Daerah Kabupaten maupun provinsi. TNI/Polri dalam menjaga stabilitas keamanan, dan ketenteraman di wilayah Kaltim khususnya di Berau,” tambahnya.

Kawasan perbatasan laut, jalur distribusi logistik, wisata strategis harus mendapatkan pengawasan yang sangat-sangat maksimal. Tak terkecuali adalah di daerah objek wisata seperti di Pulau Derawan dan Maratua, yang sudah menjadi objek wisata tingkat internasional.

“Jadi perlu dijaga situasi dan kondisinya. Dimana ini membutuhkan kembali lagi sinergitas dan kolaborasi semuanya agar Berau menjadi daerah yang aman dari kasus dan juga nyaman untuk dikunjungi wisatawan,” pungkasnya. (mel)