Sekretaris panitia pelaksana yang juga penasihat hukum FPI Berau, Abdi, menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian safari dakwah HRS di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Setelah dari Berau, rombongan dijadwalkan bertolak ke Tarakan dan Samarinda.
“Ini merupakan kunjungan HRS ke Berau yang ke dua kalinya. Setelah dari Berau, beliau melanjutkan safari dakwah ke Tarakan dan Samarinda,” ujarnya.
Terkait keamanan, Abdi memastikan pihaknya menurunkan 450 personel gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, Satpol PP, Dishub, ormas, serta pengawalan internal dari Laskar FPI Berau.
“Alhamdulillah, kegiatan ini didukung pemerintah, aparat, serta berbagai ormas,” ungkapnya.
Beberapa ormas yang terlibat antara lain LBB, GALAK, GAGAK, Banuanta Barsatu, TAB, Pol Adat, RAPI, dan Sahabat Majelis, dengan jumlah sekitar 200 personel. Mereka turut berperan dalam pengamanan saat acara berlangsung.
Menanggapi isu penolakan dari segelintir masyarakat di Tarakan, Abdi menegaskan bahwa rombongan HRS akan mendapat pengawalan ketat saat bertolak menuju Kalimantan Utara pada Sabtu (20/9/2025).
“Kami pastikan rombongan HRS dikawal ketat, bukan hanya oleh aparat, tetapi juga oleh Laskar FPI dan gabungan ormas hingga tiba di Tarakan,” tegasnya.
Abdi berharap kedatangan HRS mendapat sambutan positif dari masyarakat Berau, mengingat HRS merupakan ulama yang dicintai umat.
“Sejak kabar kedatangan HRS kami sampaikan, antusiasme masyarakat sangat tinggi, termasuk dukungan dari berbagai ormas,” jelasnya.
Ia juga berpesan kepada umat muslim yang menghadiri tablig akbar untuk menjaga ketertiban, keamanan, dan kebersihan di lokasi acara.
“Mari kita bersama-sama mendoakan agar kegiatan ini mendapat rida dan kelancaran dari Allah SWT,” pungkasnya. (*)