TANJUNG SELOR — Selumit Pantai Tarakan yang dulu dikenal sebagai kawasan rawan, kini menjelma menjadi kampung penuh warna, ramah anak, dan bebas dari narkoba. Perubahan drastis ini bukan hanya mengubah wajah kampung, tetapi juga menggugah hati siapa saja yang menyaksikannya.
Senin lalu, suasana haru menyelimuti Deklarasi Kampung Tematik Warna-Warni di Selumit Pantai. Anak-anak kampung tampil membawakan lagu “Damai Bersamamu” karya mendiang Chrisye.
Dengan suara polos dan penuh penghayatan, mereka menyanyikan bait demi bait lagu yang menggambarkan kerinduan akan kedamaian dan cinta kasih. Tak sedikit hadirin yang menitikkan air mata, termasuk Kapolda Kalimantan Utara, Irjen Pol Hary Sudwijanto.
“Saya terharu… Lagu itu bukan sekadar nyanyian, tapi suara hati anak-anak yang pernah hidup dalam bayang-bayang kekhawatiran. Sekarang, mereka tumbuh dalam lingkungan yang aman dan penuh harapan,” ujar Irjen Hary dengan mata berkaca-kaca.
Transformasi Selumit Pantai bukan sekadar perubahan fisik dengan cat warna-warni dan mural di dinding rumah. Lebih dari itu, kampung ini telah lepas dari stigma masa lalu bebas dari narkoba, menciptakan ruang yang ramah bagi anak-anak, dan menumbuhkan semangat gotong royong di tengah masyarakat.
Kehadiran Irjen Hary bukan hanya sebagai pejabat negara, tapi sebagai sosok ayah yang peduli. Ia memberikan pelukan hangat kepada anak-anak, simbol cinta dan dukungan bahwa mereka tak sendiri dalam menyongsong masa depan.
“Perubahan di Selumit ini adalah bukti nyata bahwa harapan selalu ada. Asalkan ada cinta, keberanian, dan kemauan untuk bekerja bersama dan selumit Pantai kini bukan lagi cerita tentang kampung rawan. Ia telah menjelma menjadi simbol kebangkitan, tempat di mana mimpi-mimpi kecil mulai tumbuh, dan masa depan yang cerah mulai terlihat di balik warna-warni harapan,” tutup Kapolda dengan nada optimse. (Lia)