SAMBALIUNG – Seminggu sudah banjir merendam perkampungan di Kabupaten Berau. kampung Pegat Bukur, Inaran, dan Benabaru hingga saat ini masih masuk menjadi list perkampungan yang paling terdampak.
Hingga Jumat (9/5/2025) siang, ketinggian air terlihat masih belum surut. Rumah-rumah warga hingga jalan menuju kampung masih direndam air. Tak hanya itu, ancaman hewan buas seperti buaya juga mulai mengintai masyarakat di salah satu kampung yakni Pegat Bukur.
Meskipun bantuan kebutuhan pokok terus berdatangan, namun kebutuhan utama masyarakat seperti pelayanan kesehatan masih sangat kekurangan.
“Sudah banyak bantuan yang masuk, tapi masyarakat masih tetap butuh karena saat ini air masih tinggi, dapur tenggelam jadi tidak bisa memasak. Selain itu juga obat-obatan karena mulai banyak warga yang mengalami gatal-gatal,” ujar Ramsyah, salah satu warga Pegat Bukur.
Kakam Pegat Bukur, Suharyadi Kusuma yang ditemui mengatakan jika masyarakat memang mulai merasakan sakit seperti gatal, diare dan sakit kepala.
“Pustu masih terendam, obat-obatan memang ada. Tapi sebenarnya yang dibutuhkan tenaga kesehatan yang standby, apabila sewaktu-waktu ada kondisi darurat,” jelasnya.
Kekosongan tenaga kesehatan itu membuat masyarakat yang membutuhkan penanganan darurat, harus dibawa ke pusat Kota Tanjung Redeb.
Tak hanya itu, warga yang masih bertahan di rumahnya masing-masing, terpaksa membuat dapur dadakan berbentuk panggung, agar tetap bisa memasak. (Mel)