TANJUNG REDEB – Beberapa kejadian kebakaran yang melanda sekolah, seperti di SMPN 1 Segah beberapa waktu lalu, menjadi pengingat pentingnya alat pemadam api ringan (APAR) di setiap sekolah. Namun, Dinas Pendidikan Kabupaten Berau mengakui hingga saat ini belum ada sekolah yang memiliki APAR sebagai perlengkapan darurat.

Keberadaan APAR dinilai sebagai kebutuhan mendesak untuk mengantisipasi potensi kebakaran. Ia menegaskan, sekolah perlu dilengkapi alat tersebut karena sebagian besar berada di lingkungan padat penduduk.

“Sebaiknya harus ada itu (APAR), karena bagaimanapun sekolah ini bisa saja terdampak. Hampir semua sekolah kita berada di tengah permukiman, jadi jangan sampai baru sadar ketika terjadi musibah,” ujar Wakil Bupati Berau Gamalis.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Berau, Ali Syahbana, menyebutkan bahwa hingga saat ini, belum ada program khusus pengadaan APAR untuk sekolah. Menurutnya, kebutuhan tersebut selama ini belum menjadi prioritas anggaran.

“Sejauh ini belum ada sekolah yang punya APAR. Memang seolah-olah bukan program utama, jadi luput dari perhatian kami. Tapi ke depan ini jadi pemikiran,” ungkapnya.

Ia menambahkan, pengadaan APAR semestinya menjadi tanggung jawab dinas, bukan sekolah, mengingat keterbatasan anggaran di satuan pendidikan.

“Enggak mungkin kalau sekolah yang adakan sendiri, anggarannya dari mana. Jadi paling tidak, nanti kita prioritaskan untuk sekolah-sekolah yang berada di tengah permukiman warga,” ujarnya.

Dinas Pendidikan berencana memasukkan kebutuhan APAR dalam rencana kerja ke depan, agar setiap sekolah memiliki perlengkapan dasar penanggulangan kebakaran. (Dvn)