Sambaliung – Ada cerita sedih dibalik gelaran Festival Perahu Naga di HUT ke-65 Kampung Pegat Bukur tahun ini. Salah satu perahu yang selalu hadir dalam perlombaan adalah Naga Tabulus. Namun, 2025 ini menjadi tahun terakhir perahu ini muncul sebagai peserta lomba.

Warnanya dominan hijau putih. Perahu sepanjang 8-9 meter dengan kapasitas 10 orang, dengan ciri khas kepala berbentuk naga di bagian depan perahu ini, memberikan penampilan terbaiknya sejak hari Minggu (6/7/2025).

“Ini pertandingan terakhir kami. Rencananya setelah ini kami pensiun, karena selain usia para pendayung yang juga mayoritas sudah tua, perahunya sendiri juga sudah jabuk,” terang Aan, salah satu pendayung Naga Tabulus yang ditemui di sela-sela perlombaan.

Selain itu, pendayung yang kebanyakan bekerja sebagai karyawan perusahaan, menjadi kendala dalam melakukan latihan. Sedangkan untuk generasi mudanya pun masih terbatas, hanya yang berusia 12 tahun keatas bisa memenuhi syarat menjadi pendayung.

Dijelaskannya juga, untuk Naga Tabulus sudah mengikuti perlombaan perahu di beberapa kampung seperti di Gunung Tabur. Sedangkan untuk perahu kapasitas 30 pendayung yang berukuran besar, sudah mengikuti pertandingan di banyak tempat seperti Benabaru, Sambaliung, Gunung Tabur, dan Gurimbang.

Meskipun penampilan terakhir, para tim pendayung tetap berusaha memberikan penampilan maksimal. Sebagai tuan rumah penyelenggara acara, bahkan podium juara dalam perlombaan perahu, bukan menjadi target utama.

“Kami tidak mengejar status juara apalagi hadiah. Tapi memikirkan bagaimana menerima tamu dan memberikan yang terbaik bagi para tamu. Agar kesan terbaik bisa menjadi kenangan,” tutupnya. (mel)