TANJUNG REDEB – Keberadaan toilet di area kawasan pusat kuliner dalam Kota Tanjung Redeb yang dikeluhkan masyarakat lantaran jarang dibuka, mendapat respon dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Barintak Kelurahan Bugis, yang mengatakan jika sampai saat ini surat keputusan (SK) untuk pengelolaan area Tepian.
Ditemui beberapa waktu lalu, Ketua Pokdarwis Barintak, Berin Silalahi menyebut jika pihaknya sampai saat ini masih menunggu SK itu agar bisa melakukan pengelolaan secara maksimal, mulai dari area car free day (CFD) hingga panggung kreasi budaya.
“Kami bukannya tidak mau membuka toilet itu, malahan setiap hari ada petugas yang berjaga tapi tentunya tidak bisa full seharian. Beberapa pintu toilet kami buka namun ada satu pintu yang tidak dibuka karena dipergunakan sebagai gudang,” bebernya.
Dikatakannya, petugas yang berjaga pun tak mendapatkan bayaran, namun karena sebagai Pokdarwis, maka sudah jadi tanggungjawab bagi pihaknya untuk menjaga fasilitas yang ada bisa tetap terjaga.
“Yang dikeluhkan ini mungkin karena terbatasnya jam buka toilet itu. Memang penjaga kita hanya standby sampai jam 10 malam saja. Karena mereka juga melakukan penjagaan secara sukarela, tidak bisa kita paksakan untuk berjaga sampai tengah malam apalagi sampai pagi, sampai tutup para Pedagang,” tambahnya.
Ditegaskannya, tanpa SK yang menjadi payung hukum maka tugas dan tanggungjawab mereka sebagai Pokdarwis tentu saja tidak bisa maksimal. Padahal sebelumnya, pada Februari 2024 lalu, kawasan Tepian Segah akan diserahkan pengelolaannya kepada Pokdarwis yang sudah dibentuk dan dikukuhkan oleh Bupati Berau Sri Juniarsih. (mel)