TANJUNG REDEB – Salah satu potensi Kabupaten Berau yang mulai dikenal hingga keluar Berau adalah produk terasi. Namun, ternyata di pasaran produk ini diakui provinsi lain.
Meskipun terasi Berau sudah dikirim hingga Jakarta, Medan dan Palembang sejak 2017 lalu, hingga ratusan kilogram, terasi udang asal Kecamatan Batu Putih ini dijual denga menggunakan label kota tujuan.
“Sayang sekali kalau produk unggulan kita itu justru diakui provinsi lain, padahal di dalam Berau sendiri kita sudah bisa memasarkannya,” ujar Bupati Berau Sri Juniarsih dalam peringatan Harkopnas ke-78 di gedung Graha Pemuda, Jumat (1/8/2025).
Terpisah, Kepala Diskoperindag Berau, Eva Yunita secara tidak langsung mengakui jika hal itu memang benar adanya. Dan Diskoperindag sedang berupaya memutus rantai ekspor yang sudah berjalan.
“Apalagi dengan adanya kopdes Merah Putih, kita perkuat dengan menggandeng para UMKM salah satunya para pembuat terasi itu. Sehingga nantinya mereka bisa menjual produknya melalui koperasi ini, yang kemudian koperasi lah yang akan menyalurkannya,” terang Eva.
Produk terasi yang sudah memiliki nama hingga tingkat nasional adalah terasi buatan dari masyarakat Kampung Pegat Batumbuk. Dengan citarasa khas yang dimiliki, terasi ini menjadi salah satu idola oleh-oleh yang dicari wisatawan saat berkunjung ke Kabupaten Berau.
“Kami juga upayakan agar rumah produksi terasi yang saat ini mulai dibangun di Kampung Buyung-Buyung Kecamatan Tabalar, bisa berjalan lancar sesuai rencana. Sehingga nanti produksi terasi juga bisa lebih terfokus di satu tempat,” tambah Eva. (mel)