Samarinda – Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menegaskan proyek pembangunan terowongan Samarinda yang berjalan dengan skema kontrak multiyears (MY) tidak mengalami penambahan anggaran.
Pernyataan ini disampaikan untuk meluruskan polemik yang beredar di masyarakat terkait dugaan tambahan biaya ratusan miliar rupiah tersebut.
“Tidak ada penambahan anggaran. Kontrak multiyears itu tidak boleh ditambah-tambah,” tegas Andi Harun saat dikonfirmasi di Balai Kota Samarinda, Jum’at (19/12/2025)
Orang nomor satu di kota tepian (julukan Samarinda) itu menjelaskan, terdapat usulan dari konsultan proyek terkait langkah mitigasi jangka panjang setelah terowongan selesai dibangun.
Usulan itu berupa pelandaian elevasi lereng di sekitar lokasi terowongan untuk meminimalkan risiko longsor. Namun, ia menegaskan, usulan tersebut berada di luar ruang lingkup kontrak multiyears.
“Konsultan menyarankan mitigasi jangka panjang dengan pelandaian lereng untuk mencegah kerawanan longsor. Tapi ini bukan bagian dari kontrak multiyears, melainkan kegiatan pascaproyek,” jelasnya.
Ia juga menekankan, apabila di kemudian hari anggaran dialokasikan untuk mitigasi tersebut, anggaran itu merupakan program terpisah dan tidak terkait dengan proyek terowongan yang sedang berjalan.
Selain itu ia juga membantah keras isu tambahan biaya proyek terowongan yang semula dianggarkan sekitar Rp395 miliar hingga bertambah Rp133 miliar.
Menurutnya, anggaran proyek multiyears telah disepakati DPRD dan secara administratif berakhir pada 31 Desember 2025.
“Tidak benar, sama sekali tidak benar ada penambahan anggaran. Kesepakatan anggaran multiyears itu berdasarkan persetujuan DPRD dan per 31 Desember semuanya sudah close,” tegasnya.
Lebih jauh ia menegaskan, setiap rencana pembenahan di kawasan sekitar terowongan ke depan merupakan program terpisah, diusulkan oleh konsultan dan Dinas PUPR sebagai langkah mitigasi jangka panjang, bukan bagian dari proyek terowongan.
Diakhir ia mengingatkan pentingnya verifikasi informasi dan prinsip keberimbangan dalam pemberitaan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat.
“Atas nama Pemkot Samarinda, saya memastikan tidak ada tambahan anggaran apa pun pada kegiatan multiyears terowongan, dan memang tidak boleh,” pungkasnya.

