TANJUNG SELOR – Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) resmi berusia 13 tahun pada Sabtu, 25 Oktober 2025. Peringatan hari jadi provinsi termuda di Indonesia ini digelar sederhana dengan upacara di Lapangan Agatis, Tanjung Selor, yang dilanjutkan dengan rapat paripurna bersama DPRD Kaltara.

Di usia remajanya, Kaltara terus menorehkan berbagai pencapaian, namun juga menghadapi tantangan besar menuju provinsi yang lebih maju dan mandiri.

Ketua DPRD Kaltara, Achmad Djufrie, mengatakan bahwa hari jadi ini bukan sekadar perayaan tahunan, tetapi juga momentum refleksi dan tanggung jawab moral bagi generasi penerus.

“Di usia ke-13, Kaltara terus menunjukkan kemampuannya serta mampu jadi provinsi yang mampu berdaya saing,” ujar Achmad Djufrie.

Ia mengingatkan bahwa lahirnya Kaltara berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2012, dan ditetapkan sebagai hari jadi melalui Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2021.

Peringatan ini, katanya, menjadi bentuk penghargaan atas perjuangan para tokoh dan masyarakat yang memperjuangkan terbentuknya provinsi ke-34 di Indonesia itu.

 

Dalam perjalanannya, Kaltara telah meraih berbagai penghargaan tingkat nasional, di antaranya:
Anugerah Paritrana Award 2025
SPM Awards 2025
Baznas Award 2025
Ecological Fiscal Transfer (EFT) Awards.

Kemudian disusul sebagai daerah pelopor pendanaan ekologis, Indeks Reformasi Hukum (IRH) dengan nilai 96,70 dan predikat “AA (Istimewa)”
Peringkat pertama penurunan Indeks Risiko Bencana (IRB) se-Indonesia.

Opini WTP ke-11 berturut-turut dari BPK RI
APBD Award 2024
Predikat Baik Sistem Merit ASN
Juara II Anugerah Dewan Energi Nasional 2024 untuk bauran energi terbaik
Apresiasi Kinerja Pemerintah Daerah 2024 kategori “Kinerja Total”.

“Prestasi ini bukti bahwa Kaltara terus melaju melalui kolaborasi dan sinergi lintas sektor,” kata Djufrie.

 

Sementara itu, Gubernur Kaltara Zainal A. Paliwang menegaskan bahwa usia 13 tahun menjadi momentum untuk semakin matang dan solid dalam membangun daerah.

“Tema tahun ini, ‘Kolaborasi Menuju Kaltara Maju, Makmur, dan Berkelanjutan’, bukan sekadar slogan, tapi semangat yang harus kita wujudkan bersama,” ujarnya.

Menurut Zainal, berbagai capaian pembangunan menunjukkan kemajuan nyata. Pertumbuhan ekonomi Kaltara mencapai 4,57%, angka kemiskinan turun menjadi 6,32%, pengangguran berada di 3,90%, dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) meningkat menjadi 73,41 poin.

Sementara rasio ketimpangan pendapatan (Gini Ratio) tetap terjaga di angka 0,264, menandakan pemerataan pembangunan.
“Semua capaian ini adalah hasil kerja bersama pemerintah, DPRD, dunia usaha, dan masyarakat,” tegasnya.

 

Pemerintah Provinsi Kaltara juga terus memperkuat pelayanan dasar masyarakat. Di bidang pendidikan, partisipasi warga usia 16–18 tahun mencapai 83,51%, sementara partisipasi penyandang disabilitas usia sekolah bahkan melampaui 100%.

Di bidang kesehatan, seluruh rumah sakit rujukan provinsi kini telah terakreditasi 100%.
Dengan semangat kolaborasi dan kerja bersama, Kaltara bertekad terus melaju menjadi provinsi yang maju, makmur, dan berkelanjutan. (Lia)