TANJUNG SELOR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan menghadiri Rapat Paripurna ke-5 Masa Persidangan III Tahun 2025 DPRD Kabupaten Bulungan dengan agenda penyampaian Nota Keuangan Rancangan Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun Anggaran 2026, Senin (3/11).

Dalam rapat tersebut, Bupati Bulungan Syarwani menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pimpinan dan seluruh anggota DPRD yang telah memberikan kesempatan bagi Pemkab Bulungan untuk memaparkan nota keuangan RAPBD 2026.

“Penyampaian nota keuangan ini menjadi langkah penting untuk menganalisis tantangan ke depan dan menentukan arah pembangunan yang lebih tepat sasaran demi kesejahteraan masyarakat Bulungan,” ujar Bupati Syarwani.

*Pendapatan Daerah 2026 Turun, Pemkab Dorong Kemandirian

Dalam Rancangan APBD 2026, total pendapatan daerah Bulungan diproyeksikan sebesar Rp1,58 triliun, yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp234,37 miliar dan Pendapatan Transfer sebesar Rp1,35 triliun.

Meski pendapatan transfer dari pemerintah pusat menurun sekitar 17,99 persen dibanding tahun sebelumnya, pemerintah daerah tetap berkomitmen meningkatkan PAD melalui optimalisasi pajak, retribusi, serta pengelolaan BUMD.

“Ketergantungan kita terhadap dana transfer pusat masih besar, namun setiap tahun PAD terus menunjukkan tren peningkatan. Ini bukti kesungguhan Pemkab Bulungan untuk lebih mandiri,” kata Syarwani.

*Belanja Daerah Capai Rp2 Triliun, Fokus pada Program Prioritas

Sementara itu, total belanja daerah tahun 2026 direncanakan mencapai Rp2,01 triliun. Anggaran ini dialokasikan untuk belanja operasi, modal, bantuan sosial, serta belanja transfer ke desa.

Program prioritas pembangunan tetap difokuskan pada peningkatan produksi komoditas pangan, pengembangan industri pengolahan, pembangunan infrastruktur, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia.

“Pemerintah akan memastikan penggunaan anggaran berbasis kinerja, sehingga setiap rupiah yang dibelanjakan memberi hasil nyata bagi masyarakat,” tegasnya.

*APBD 2026 Alami Defisit Rp424 Miliar

Dari sisi keseimbangan anggaran, RAPBD 2026 masih mencatat defisit sebesar Rp424,98 miliar. Defisit ini akan ditutupi melalui Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Tahun 2025.

Untuk menekan defisit, Pemkab akan menerapkan langkah efisiensi seperti pembatasan belanja perjalanan dinas, kegiatan seremonial, dan honorarium, serta fokus pada kegiatan prioritas yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.

 

*Arah Pembangunan: Mewujudkan Bulungan yang Maju dan Sejahtera

Syarwani menegaskan bahwa seluruh kebijakan dalam RAPBD 2026 diarahkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, mempercepat pertumbuhan ekonomi, serta memperkuat daya saing daerah.

“Kami berharap sinergi antara pemerintah dan DPRD terus terjalin baik agar seluruh program pembangunan dapat berjalan lancar dan membawa manfaat nyata bagi masyarakat Bulungan,” pungkasnya. (ADV/Lia)