TANJUNG SELOR – Bupati Bulungan, Syarwani, menghadiri Talkshow Keperempuanan yang digelar Korps PMII di ruang pertemuan Perpustakaan Daerah, Jalan Soetoyo, Tanjung Selor.
Kegiatan ini sekaligus dirangkaikan dengan peringatan Hari Guru Nasional dan Harla Korpri ke-58.
Dalam sambutannya, Bupati Syarwani mengapresiasi inisiatif PMII yang dinilai berkontribusi besar dalam pembangunan khususnya bagi perempuan di Bulungan dan secara umum Kalimantan Utara.
Ia menegaskan bahwa edukasi bagi perempuan menjadi kebutuhan mendesak di tengah berbagai tantangan zaman.
“Ini bagian kontribusi nyata dari sahabat-sahabat PMII Korpri Kaltara. Edukasi tentang perempuan aman sangat penting kita lakukan,” ujarnya.
Bupati Syarwani menekankan bahwa tantangan terbesar yang dihadapi generasi muda khususnya perempuan adalah ancaman digital yang muncul dari perkembangan teknologi.
Menurutnya, sebuah ponsel kini dapat menjadi pintu masuk ancaman nyata seperti trafficking, eksploitasi, hingga kekerasan berbasis digital.
“Ancaman bagi Gen Z datang dari lingkungan digital. Selama handphone berada di tangan, ancaman bisa muncul kapan saja,” tegasnya.
“Karena itu, edukasi harus dilakukan lebih cepat dan lebih tepat.”
Ia juga mengingatkan bahwa pergeseran peradaban tidak bisa dihindari. Ruang aman bukan lagi hanya soal rumah atau sekolah, tetapi juga ruang digital tempat interaksi tanpa batas.
Bupati Syarwani menyebutkan pentingnya peran organisasi masyarakat, kemahasiswaan, hingga pemerintah daerah dalam menciptakan rasa aman bagi perempuan.
Ia menekankan perlunya pembaruan data dan pemahaman mengenai kasus-kasus kekerasan maupun eksploitasi yang masih terjadi di Bulungan.
“Masih ada perempuan yang terlibat dalam kasus narkotika dan berbagai eksploitasi lainnya. Kita harus bicara realitas hari ini,” katanya.
Memperingati Hari Guru Nasional, Bupati juga mengingatkan bahwa guru baik di sekolah maupun orang tua adalah fondasi utama dalam membentuk kesadaran dan karakter generasi muda.
“Kita tidak bisa berbuat apa-apa tanpa guru. Guru sejati pertama adalah orang tua kita,” ungkapnya.
Bupati turut menyinggung komitmen Pemda Bulungan terhadap kesetaraan gender melalui Perda Nomor 7 Tahun 2011 tentang Pengarusutamaan Gender yang telah berlaku bahkan sebelum Provinsi Kalimantan Utara berdiri.
Talkshow ini diikuti oleh mahasiswa serta siswi dari berbagai sekolah di Bulungan. Melalui kegiatan ini, Bupati berharap pemahaman tentang perempuan aman, lingkungan sehat, serta literasi digital dapat semakin diperkuat.
“Kita harus membangun kesadaran bersama. Ancaman nyata banyak datang dari dunia maya. Edukasi adalah ikhtiar terbaik kita,” tutupnya.(Adv/Lia)

