TANJUNG REDEB – Pemerintah Kabupaten Berau kembali meluncurkan inovasi baru yang menjadi identitas baru promosi daerah khususnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (ekraf).
Diberi nama Berau City Branding (BCB) ini diyakini dapat memperkuat sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang telah ada. City branding ini melengkapi Lovely Berau yang telah lebih dulu dikenal, sekaligus menjadi strategi untuk memperluas daya tarik wisata dan memperkuat ekonomi kreatif masyarakat lokal.
“Pada tahun ini, kita telah meluncurkan Berau City Branding sebagai langkah promosi kepariwisataan Berau, selain Lovely Berau yang lebih dulu diluncurkan. Kami berfokus pada pengembangan potensi wisata kampung berbasis ekowisata berkelanjutan, seperti Kampung Ekowisata Rotan Long Beliu,” ujar Bupati Berau Sri Juniarsih.

Selain city branding, Pemkab Berau juga menaruh perhatian serius pada pengembangan produk ekonomi kreatif lokal. Salah satunya dengan menghadirkan Sentra Tenun sebagai pusat produksi dan pemberdayaan perajin. Produk wastra dan kriya khas Berau terbukti mendapat sambutan positif, baik di pasar domestik maupun mancanegara.

“Alhamdulillah, setiap kali pameran wastra maupun kriya Nusantara digelar, produk khas Berau selalu laris diburu pembeli. Ini membuktikan bahwa ekonomi kreatif kita punya potensi besar untuk terus berkembang,” tambahnya.

Capaian tersebut turut mengantarkan Berau meraih Pemimpin Daerah Award 2025 kategori Pengembangan Pariwisata dan UMKM pada Agustus lalu.

Bupati menegaskan, penguatan sektor pariwisata dan UMKM merupakan bagian dari misi besar Pemkab Berau dalam periode 2025–2030. Hal ini juga sejalan dengan RPJMN 2025–2029 yang menetapkan Berau sebagai kawasan pengembangan pariwisata, serta RPJMD Provinsi Kaltim yang mendorong pertumbuhan sektor pariwisata, ekonomi kreatif, dan UMKM.

“Kami ingin menjadikan pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai pilar utama perekonomian masyarakat. Dengan city branding baru ini, kami berharap Berau semakin dikenal luas dan memberikan manfaat nyata bagi kesejahteraan warga,” pungkasnya.

Pada logo BCB terdapat tiga warna yang masing-masing memiliki arti dan harapan. Warna biru yang ada pada dasar huruf b merupakan simbol yang memorable, sekaligus menjadi identitas dalam melestarikan fauna khas Berau, yaitu penyu sebagai salah satu potensi ekonomi biru.

Lalu, warna oranye merupakan simbol ekspresi dinamis ekonomi kreatif, yang menjadi sektor potensial Berau di masa depan khususnya wilayah perkotaan.

Warna hijau merupakan simbol kehutanan, pertanian, perkebunan dan peternakan sebagai potensi ekologis Berau. Sekaligus komitmen untuk berpihak pada pembangunan ramah lingkungan (ekonomi hijau).

Identitas baru ini tidak hanya menjadi simbol, melainkan menjadi cerminan dari potensi kekayaan budaya dan semangat gotong royong yang menjadi kekuatan utama Kabupaten Berau. (Dvn)