Tanjung Redeb – Upaya memperluas perlindungan terhadap perempuan dan anak terus diperkuat Pemerintah Kabupaten Berau melalui inovasi digital. Dinas Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Berau kini mengandalkan aplikasi SIGA (Sistem Informasi Gender dan Anak) untuk menjangkau masyarakat hingga ke kampung-kampung dan wilayah terpencil.
Aplikasi ini dirancang untuk mempermudah pelaporan dan pemantauan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, sekaligus menghubungkan korban dengan layanan bantuan secara cepat dan aman.
Kepala DPPKBP3A Berau, Rabiatul, menjelaskan bahwa SIGA Mobile memungkinkan masyarakat menyampaikan laporan secara anonim, sehingga korban atau pelapor tidak perlu merasa khawatir akan identitas mereka.
“SIGA memberi kemudahan pelaporan secara cepat, sekaligus menyajikan data secara real-time yang sangat dibutuhkan untuk penanganan dan pengambilan kebijakan,” ujarnya.
Salah satu fitur unggulan aplikasi ini adalah layanan pelaporan darurat melalui tombol SOS. Fitur tersebut terhubung langsung dengan Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Perempuan dan Anak (UPT PPA) serta layanan konseling setempat, sehingga laporan dapat segera ditindaklanjuti.
Selain itu, dashboard SIGA juga mendukung tim DPPKBP3A dalam melakukan analisis data secara cepat dan responsif, terutama untuk membaca pola kasus kekerasan di berbagai wilayah.
“Aplikasi ini bisa digunakan kapan saja dan di mana saja selama ada jaringan internet. Harapannya, data yang masuk lebih akurat dan penanganannya bisa lebih cepat,” tambah Rabiatul.
Melalui pemanfaatan SIGA, DPPKBP3A Berau berharap akses perlindungan bagi perempuan dan anak tidak lagi terhambat jarak dan kondisi geografis. Pemerintah daerah menargetkan sistem ini dapat dimanfaatkan secara optimal hingga ke pelosok kecamatan, mengingat kasus kekerasan masih kerap terjadi di wilayah kampung yang jauh dari pusat kota. (*)


