TANJUNG REDEB – Masyarakat Berau khususnya yang di kampung-kampung harus mulai bersabar. Dua tahun kedepan, dipastikan seluruh Berau bakal terang benderang karena aliran listrik akan terpasang secara merata.
Ferdyan Hijrah Kusuma, selaku SRM Perizinan, Pertanahan, dan Komunikasi PLN UIP Kalimantan Timur, menjelaskan bahwa melalui program Listrik Desa, menjadi upaya dan bagian dari semangat gotong royong seluruh pegawai PLN dalam memberikan manfaat bagi masyarakat.
“Di PLN, kami tidak hanya bekerja sebagai perusahaan penyedia listrik, tapi juga menjalankan tanggung jawab sosial untuk membantu kemajuan daerah. Program ini akan terus berlanjut secara bertahap agar masyarakat tidak hanya mendapat penerangan, tetapi juga dorongan ekonomi,” ujarnya.
Menurut Ferdyan, sejak awal tahun 2025 hingga kini, PLN UP3 Berau telah berhasil melistriki sebanyak 234 desa. Namun masih ada beberapa wilayah seperti Kelai dan Segah yang belum sepenuhnya terjangkau jaringan listrik PLN.
“Insyaallah, pada 2027 semua desa di Berau, termasuk Bali Kukup dan wilayah-wilayah yang sempat terdampak banjir, sudah bisa menikmati listrik PLN,” tambahnya optimistis.
Ferdyan juga menanggapi harapan Bupati Berau yang menargetkan pemerataan listrik hingga ke pelosok. Ia menegaskan bahwa hal tersebut sudah masuk dalam program strategis PLN dan mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
“Pak Gubernur juga menekankan pentingnya kolaborasi agar listrik yang berkeadilan dan merata bisa terwujud. Jadi ini memang kerja bersama antara PLN, pemerintah daerah, dan masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, Manager PLN UP3 Berau, Rizki Rhamdan Yusup, memastikan bahwa pihaknya siap menghadirkan infrastruktur pendukung kelistrikan yang memadai. Saat ini, pembangunan jaringan transmisi dari Talisayan menuju Tanjung Redeb sedang dikebut.
“Pekerjaan tahap akhir sedang berjalan, dan kami menargetkan pada bulan November nanti transmisi tersebut sudah bisa beroperasi. Dengan begitu, sistem kelistrikan Berau akan lebih stabil,” jelas Rizki.
Ia menambahkan, sistem kelistrikan di Berau saat ini masih bergantung pada PLTD dan PLTU lokal. Namun setelah jaringan interkoneksi Kalimantan rampung, pasokan energi akan terhubung dengan sistem besar dari Balikpapan, Samarinda, dan Bontang hingga ke Malinau.
“Nantinya, sebagian mesin pembangkit di Berau seperti PLTD Sambaliung akan dikurangi karena suplai energi akan datang dari sistem interkoneksi. Dengan begitu, kapasitas listrik kita akan jauh lebih besar dan efisien,” terangnya.
Dengan dukungan infrastruktur tersebut, PLN optimistis target 100 persen desa berlistrik di Berau pada 2027 dapat tercapai, sekaligus memperkuat perekonomian masyarakat di wilayah pesisir dan pedalaman Kalimantan Timur. (Sci)


