JAKARTA- Tahun depan, tunjangan untuk guru, dosen dan tenaga pendidik bakal naik. Anggaran ini pun telah dimasukkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, alokasi tersebut mencapai Rp274,7 triliun, lebih tinggi dari angka sebelumnya yang sempat dipaparkan yakni hanya sebesar Rp178,7 triliun.

“Anggaran pendidikan yang langsung dinikmati oleh dosen, guru, dan tenaga pendidik adalah Rp274,7 triliun,” kata Sri Mulyani dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR RI di Jakarta, Kamis (21/8).

Perubahan anggaran tersebut terutama dipengaruhi oleh koreksi pada penyaluran tunjangan profesi guru (TPG) aparatur sipil negara (ASN) daerah, dari Rp68,7 triliun menjadi Rp69 triliun.

Perbedaan paling mencolok terlihat pada alokasi TPG PNS, tunjangan profesi dosen (TPD) PNS, serta gaji pendidik yang semula Rp82,9 triliun melonjak menjadi Rp120,3 triliun.

Sementara itu, TPG non-PNS dan TPD non-PNS tidak berubah. Masing-masing tetap di angka Rp19,2 triliun dan Rp3,2 triliun.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Berau, Mardiatul Idalisah menyambut positif kebijakan ini. Dikatakannya, peningkatan kesejahteraan guru menjadi langkah strategis yang sangat dinantikan oleh para tenaga pendidik.

”Dengan adanya kebijakan itu akan memberikan semangat dan motivasi bagi para guru, agar bisa memberikan dedikasi yang lebih lagi dalam memberikan pembelajaran ke anak didiknya. Karena mereka akan lebih sejahtera secara finansial,” tutupnya. (*)