Tanjung Redeb – Dinas Kesehatan Kabupaten Berau menyiapkan pendekatan berbasis desa dalam upaya menekan angka kasus Tuberkulosis (TBC). Strategi ini menempatkan kampung dan keluarga sebagai garda terdepan dalam pencegahan dan pengendalian penyakit menular tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Berau, Lamlay Sarie, menjelaskan bahwa penanganan TBC ke depan akan dilakukan dengan memaksimalkan peran masyarakat di tingkat kampung. Setiap desa akan memiliki intervensi yang disesuaikan dengan kondisi dan data kasus masing-masing wilayah.
Menurutnya, pemetaan data akan menjadi dasar pelaksanaan program, sehingga langkah yang diambil tidak bersifat seragam, melainkan tepat sasaran. Keterlibatan keluarga juga dinilai penting untuk memastikan pencegahan dan pengobatan berjalan optimal.
Pola ini mengadopsi pendekatan pemberdayaan masyarakat yang sebelumnya diterapkan saat penanganan COVID-19. Melalui pelibatan aktif warga, deteksi dini hingga pengawasan pengobatan diharapkan dapat dilakukan lebih efektif.
Lamlay menekankan bahwa TBC tidak bisa ditangani hanya oleh fasilitas kesehatan. Dukungan masyarakat, khususnya di tingkat kampung, menjadi kunci untuk memutus rantai penularan sekaligus meningkatkan kepatuhan pengobatan.
Dengan strategi berbasis desa ini, Dinas Kesehatan Berau berharap penanggulangan TBC dapat menjangkau langsung masyarakat, sehingga penurunan kasus dapat dicapai secara lebih cepat dan berkelanjutan. (*)


