TANJUNG REDEB – Meskipun sudah ada penyertaan modal dari Pemerintah Daerah Kabupaten Berau untuk Perusahaan Daerah (Perusda), namun kontribusi yang diberikan kembali untuk daerah masih sangat minim. Hal ini lantas menjadi sorotan tajam di rapat paripurna DPRD Berau.
Pada paripurna itu, beberapa fraksi dengan tegas meminta agar sumbangsih Perusda untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) bisa lebih maksimal. Karena berdasarkan data yang ada, di tahun 2024 lalu, kontribusi yang diberikan sangat jauh dari target.
“Kami mendorong terbentuknya pansus, untuk melihat sejauh mana kontribusi yang diberikan setiap Perusda yang ada. Juga mendorong Pemkab untuk melakukan audit investigasi atas kinerja keuangan masing-masing Perusda,” jelas perwakilan Fraksi Nasdem, Oktavia saat membacakan pandangan akhir fraksinya, Senin (29/8/2025) sore.
Dijelaskannya, Perusda yang mendapatkan penyertaan modal dari Pemkab seharusnya bisa memberikan keuntungan juga untuk pemerintah daerah. Setidaknya bisa lebih menghasilkan ketimbang sektor swasta yang ada.
“Diharapkan ini bisa jadi evaluasi Pemkab Berau. Banyaknya Perusda itu juga harus memberikan kontribusi maksimal, mengingat pentingnya posisi Perusda dalam PAD,” tambahnya.
Dari data Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Berau, di tahun 2024 lalu target pendapatan dari hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan melalui penyertaan modal di Perusda ditetapkan sebesar Rp 19,6 miliar. Namun realisasinya hanya mencapai Rp 18,5 miliar atau sekitar 94,48 persen.
Angka tersebut masing-masing berasal dari PT Hutan Sanggam Labanan Lestari sebesar Rp28 juta, Bank Kaltimtara Rp14,9 miliar, Perumda Batiwakkal Rp 1,4 miliar dan PT Indo Pusaka Berau Rp. 2,3 miliar. (*)