Samarinda — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) terus menunjukkan komitmennya dalam mempercepat pemerataan akses digital hingga ke pelosok.

Kepada awak media, Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, menyampaikan bahwa saat ini sudah 610 dari 841 desa di Kaltim telah memiliki akses internet berkualitas tinggi.

Capaian ini, kata dia, sebagai langkah strategis untuk memperkuat pembangunan di berbagai sektor, terutama di wilayah pedesaan.

“Kehadiran internet di desa merupakan bagian dari program prioritas Pemprov Kaltim. Tujuannya jelas, untuk mencerdaskan anak-anak Kaltim dan mempercepat pelayanan publik berbasis digital hingga ke pelosok,” ujarnya, Jum’at (31/10/2025).

Ia juga menegaskan, digitalisasi dan literasi adalah dua hal yang saling berkaitan erat.

Pasalnya semakin banyak desa yang terkoneksi internet, budaya membaca dan minat literasi masyarakat diyakini akan semakin meningkat.

“Kita ingin menghadirkan Desa Internet di seluruh Kaltim. Dengan begitu, anak-anak kita bisa lebih gemar membaca dan memanfaatkan teknologi untuk hal-hal positif,” ucapnya.

Selain itu, menurutnya langkah digitalisasi desa ini menjadi pondasi penting untuk mewujudkan Kaltim sebagai Provinsi Literasi. Dimana masyarakatnya memiliki semangat belajar dan kemampuan digital yang tinggi.

Orang nomor satu di Kaltim itu juga mengajak, agar perusahaan- perusahaan yang beroperasi di wilayah Kaltim untuk turut berpartisipasi, untuk mendukung program tersebut melalui kerja sama dan tanggung jawab sosial (CSR).

“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Kami berharap perusahaan aktif membantu menyediakan akses internet bagi desa-desa di sekitar wilayah operasinya,” tuturnya.

Diakhir ia menambahkan, perluasan akses internet merupakan bagian dari upaya besar Pemprov Kaltim untuk membangun masyarakat cerdas dan berdaya saing digital.

“Literasi harus menjadi budaya baru bagi generasi Kaltim. Kita ingin daerah ini maju bukan hanya karena sumber daya alamnya, tetapi karena sumber daya manusianya yang cerdas dan adaptif terhadap teknologi,” pungkasnya.

(*)