TANJUNG SELOR – Upaya Pemerintah Kabupaten Bulungan untuk memperkuat ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat pedesaan terus bergulir. Melalui Dinas Pertanian, Pemkab Bulungan kini tengah mengembangkan kawasan agrokompleks terpadu di Desa Long Buang, Kecamatan Peso.

Dimana program ini mengintegrasikan berbagai subsektor pertanian mulai dari perkebunan, tanaman pangan, hortikultura, peternakan, hingga perikanan dalam satu kawasan seluas lima hektare.

 

Program yang lahir dari kerja sama erat antara Dinas Pertanian Bulungan, Pemerintah Desa Long Buang, dan sejumlah mitra strategis, di antaranya Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), PT Gawi Plantation, Hutan Abadi Kalimantan Permai, serta IKAN.

Beragam komoditas unggulan telah ditanam di kawasan tersebut, seperti kakao, kopi, padi gogo, jagung hibrida, jagung manis, serta buah-buahan jangka pendek seperti semangka dan berbagai sayuran.

 

Tak hanya berfokus pada tanaman, pengembangan sektor peternakan dan perikanan juga menjadi bagian penting untuk menopang kemandirian pangan masyarakat desa.

 

Konsep agrokompleks ini diharapkan mampu menciptakan sumber penghasilan berkelanjutan bagi petani mulai dari hasil panen harian hingga tahunan sekaligus memperkuat ekonomi desa secara merata.

Dalam kegiatan yang juga dirangkai dengan penanaman buah-buahan unggul lokal sebagai bagian dari program Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) ini, pemerintah menunjukkan komitmen terhadap pelestarian lingkungan melalui sinergi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat.

 

Wakil Bupati Bulungan, Kilat, A.Md didampingi Sekretaris Daerah Risdianto, S.Pi., M.Si. menyambut baik serta memberikan apresiasi atas kolaborasi berbagai pihak yang telah berperan aktif di Long Buang.

“Pemerintah Kabupaten Bulungan mendorong agar konsep agrokompleks ini tidak berhenti di Long Buang. Kami ingin desa-desa lain juga mengembangkan pola yang sama, agar manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan dapat dirasakan lebih luas oleh masyarakat,” ujar Kilat.

Dengan semangat kolaboratif ini, Pemkab Bulungan berharap model pertanian terpadu tersebut menjadi proyek percontohan bagi desa-desa lain, sekaligus langkah nyata menuju kemandirian pangan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di seluruh penjuru Bulungan. (Adv/Lia)